Sehinggabarang dan peralatan akan terlihat rapi dan selalu ada pada tempatnya. Seiso/Shine. Langkah ketiga dalam menerapkan konsep 5S adalah Seiso. Dalam konsep ini Anda harus selalu membersihkan tempat bekerja dari sampah, debu, dan kotoran. Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja juga sangat penting.
Penanganankesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan supaya kesejahteraan sosial bisa terselamatkan. Senin, 23 Mei 2022 WIB E-paper Media Indonesia Hari Ini
SKI| Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rapat kerja teknis (rakernis) gabungan beberapa satuan kerja (satker) di Rupatama Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022). Dalam arahannya, Sigit pun mengingatkan masing-masing satker untuk selalu bekerja secara beriringan dan bersinergi agar organisasi Polri menjadi lebih baik.
Karenazakat merupakan ibadah yang selalu beriringan dengan perintah sholat. Tugas manusia sendiri, harus menjemput rezeki tersebut entah dengan bekerja, berdagang, berwirausaha, ataupun jalan lainnya yang halal dan disyariatkan. Dengan menunaikan kewajiban berzakat, seorang tersebut mampu menyucikan atau membersihkan atas harta yang dipunyai.
RektorUmsida Dr Hidayatulloh MSi mengatakan etos kerja di Umsida harus selalu beriringan dengan Persyarikatan Muhammadiyah. "Dosen dan tenaga kependidikan di Umsida harus memiliki sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan yang mampu menggerakkan seluruh kemampuan untuk mengaktualisasikan diri sebagai abdullah (hamba Allah) dan khalifatullah (pemimpin) untuk kemaslahatan dan kemajuan umat," ujarnya.
Agamamemberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat. Jokowi: Agama dan Negara Harus Berjalan Beriringan | Republika Online REPUBLIKA.ID
PerempuanBekerja dalam al-Qur'an. Secara prinsip, memang bekerja merupakan hak setiap orang dalam Islam, laki-laki maupun perempuan. Hal ini, karena dalam al-Qur'an, kata yang bermakna bekerja, seperti 'amala (ุนู
ู) adalah kata yang selalu disebut beriringan dengan kata amana (ุขู
ู) yang berarti beriman. Artinya, bekerja tidak hanya penting dalam Islam, tetapi merupakan perwujudan langsung dari keimanan terhadap Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw.
Padahalantara keduanya ibarat dua sisi mata uang yang selalu beriringan. Tidak ada yang harus dipertentangkan, malah harus disinergikan. KH Aziz Manshur tampil sebagai pembicara tunggal di kegiatan Pengajian Selapanan yang ajeg diselenggarakan aktifis di kepengurusan MWC NU Sumobito Jombang Jawa Timur, Sabtu malam (27/9).
Adabeberapa pilihan bacaan dzikir yang bisa kita jadikan amalan beserta keutamaannya masing-masing. Kalimat-kalimat tersebut adalah: Lafal Dzikir 1 ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ูููุจูุญูู
ูุฏูู Subhaanallaahi wa bihamdih. Maha Suci Allah, aku memujiNya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Lafal Dzikir 2 (Dua Kalimat Yang Ringan Di Lisan, Berat Di Timbangan)
Dalam al-Qur'an, kata yang semakna dengan bekerja adalah 'amala (ุนู
ู) . Kata itu selalu disebut beriringan dengan amana (ุขู
ู) artinya beriman. Dengan merujuk kepada Al-Qur'an, kita jadi tahu bahwa bekerja penting dalam Islam. Dan bekerja merupakan perwujudan langsung dari keimanan terhadap Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw.
Makasetelah mengetahui ajaran agama Islam seseorang harus menyertainya dengan amalan. Sebab orang yang berilmu akan tetapi tidak beramal dengannya lebih jelek keadaannya daripada orang bodoh. "Di dalam al-Qur'an Allah ta'ala sering sekali menyebutkan amal shalih beriringan dengan iman. Allah juga mencela orang-orang yang mengatakan
Etosartinya sikap dan persepsi terhadap nilai bekerja. Etos kerja sebagai cara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja merupakan nilai ibadah yang luhur serta manifestasi dari amal saleh sehingga pekerjaannya serius dan ikhlas, tidak asal-asalan. Perintah bekerja beriringan dengan perintah ibadah shalat. Allah berfirman dalam al-Qur'an:
๏ปฟKegigihandalam berikhtiar jangan sampai melemahkan tawakal pada Allah Swt. Begitu pula sebaliknya, kuatnya tawakal tidak boleh sampai melemahkan ikhtiar. Keduanya harus berjalan selaras, seimbang, dan beriringan. Sesungguhnya, ikhtiar dan tawakal adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt.
Padahal lembaga internasional ini gaungnya sudah bergema di banyak negara, termasuk di Indonesia dan memberikan gaji yang kompetitif kepada para karyawan, termasuk saya. Menurut pimpinan saya, sikap demikian ini dipengaruhi oleh ajaran agamanya, yakni Kristen Calvinis, yang mengajarkan untuk memiliki etos kerja tinggi dan sikap asketis (zuhud).
Dalamal-Qur'an, kata yang semakna dengan bekerja adalah 'amala (ุนู
ู) . Kata itu selalu disebut beriringan dengan amana (ุขู
ู) artinya beriman. Dengan merujuk kepada Al-Qur'an, kita jadi tahu bahwa bekerja bukan hanya penting dalam Islam, tetapi juga perwujudan langsung dari keimanan terhadap Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw.
1WThV. Tips Bekerja Ikhlas โ Pekerjaan menjadi modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan. Dari pekerjaan yang dilakukan maka akan mendapatkan penghasilan. Banyak dari anda yang mungkin merasakan berat untuk menjalankan pekerjaan tersebut. Terlebih, jika kurang ikhlas dalam menjalankannya. Berbagai macam alasan bisa saja muncul seperti pekerjaan yang tidak sesuai dan lainnya. Meskipun, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan keahlian anda tetap harus dikerjakan. Terutama, jika anda membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Maka, pekerjaan sesulit apapun tetap harus dilaksanakan. Pekerjaan yang dijadikan beban maka akan terasa berat. Tetapi, jika pekerjaan dilakukan dengan ikhlas maka akan merasakan berbagai kemudahan. Manfaat kerja ikhlas sangat banyak dan membantu untuk pekerjaan anda. Ketahui tips bekerja ikhlas yang bisa anda jalankan sehari-hari. Bekerja ikhlas Menjalankan pekerjaan dengan ikhlas maka anda bisa lebih menikmatinya. Ini dia beberapa tips yang bisa digunakan 1. Berdoa Sebelum Bekerja Hal terpenting sebelum melakukan pekerjaan yaitu dengan berdoa. Tanamkan pada diri anda untuk selalu berdoa sebelum bekerja. Percayalah, bahwa Tuhan YME selalu memberikan yang terbaik untuk anda. Doa yang baik juga akan memberikan perasaan yang nyaman pada tubuh. Setelah melakukan doa, hati dan pikiran akan merasakan kenyamanan. Bahkan, tidak jarang menjadi lebih semangat dalam melakukan pekerjaan. Alangkah lebih baiknya untuk menganggap semua yang dikerjakan tersebut seperti ibadah. Maka, anda bisa menjalani pekerjaan tersebut dengan lebih ikhlas lagi. 2. Bersyukur Salah satu hal yang bisa anda lakukan yaitu dengan bersyukur. Sudah seharusnya, anda bersyukur terhadap pekerjaan yang diberikan. Pekerjaan tersebut sangat membantu anda untuk bisa memperoleh penghasilan. Diluaran sana, masih banyak yang bingung dalam mencari pekerjaan yang diinginkan. Jadi, bagaimana mungkin anda tidak bisa bersyukur terhadap pekerjaan anda? Cobalah untuk selalu bersyukur setiap hari. Masih banyak yang belum beruntung seperti anda dalam pekerjaan. Jika anda selalu bersyukur maka pekerjaan juga akan menjadi lebih nyaman. 3. Tetap Bersabar Menjalani pekerjaan memang selalu ada tantangannya. Untuk itu, alangkah baiknya untuk tetap bersabar dalam bermacam persoalan yang dihadapi. Semua tahu bahwa bersabar tentu ada batasnya. Namun, apapun yang terjadi percayalah akan terdapat solusinya. Jangan gegabah dengan melakukan tindakan yang tidak baik. Belajarlah untuk bisa sabar dan ikhlas dalam bekerja. Hal tersebut sangat baik untuk menunjang pekerjaan anda. Jadikan semua pekerjaan tersebut berjalan dengan santai. Jangan anggap tantangan dan masalah pada pekerjaan sebagai beban. Selalu bersabar dan selesaikan semuanya dengan baik-baik. Maka, anda akan merasakan kedamaian dalam bekerja yang sesungguhnya! 4. Ingat Keluarga Dirumah Saat anda merasakan bahwa pekerjaan tersebut berat, ingatlah keluarga dirumah. Bagaimana mungkin anda bisa bermalas-malasan saat mengingat keluarga menantikan anda? Lalu, ingat juga bahwa tanggung jawab ada untuk semua keluarga. Apakah anda masih bisa memiliki pikiran bahwa pekerjaan tersebut berat? Dengan mengingat keluarga dirumah maka akan membantu untuk bisa menyelesaikan pekerjaan. Serta, menjalankan pekerjaan tersebut dengan ikhlas. Jangan sampai, pikiran anda terpengaruh dengan hal yang mengganggu dalam pekerjaan. Abaikan hal yang lainnya dan tetap fokus pekerjaan untuk bisa membahagiakan keluarga dirumah! 5. Kerjakan Sebaik Mungkin Tidak ada yang tahu dimana dan kapan rejeki tersebut akan datang. Jika anda bisa menjalankan pekerjaan dengan baik, bisa jadi rejeki tersebut hadir. Sebaliknya, jika anda mengerjakan dengan kurang maksimal maka menjadi tidak memuaskan. Hal ini harus dipahami oleh semua yang telah bekerja. Terutama, yang memiliki usaha sendiri. Semua yang anda kerjakan usahakan untuk bisa diberikan dengan semaksimal mungkin. jangan sampai, sedikit masalah yang terjadi membuat anda kehilangan segalanya. Percayalah, usaha yang dilakukan dengan maksimal tentu tidak akan pernah mengkhianati hasil. Lakukan semua pekerjaan dengan hasil yang baik agar memperoleh kepercayaan dari pelanggan. 6. Jangan Tunda Pekerjaan Jangan pernah sekalipun untuk menunda pekerjaan! Karena, hal tersebut hanya akan membuat diri anda menjadi malas. Kemudian, akan timbul rasa berat untuk menjalani pekerjaan tersebut. Alangkah baiknya, untuk bisa menjalankan pekerjaan sesuai pada waktu yang telah diberikan. Jalankan pekerjaan dengan hati yang tenang dan lakukan sesuai pada ketentuannya. Sekali saja anda melakukan penundaan terhadap pekerjaan, akan terasa perbedaanya. Anda bisa saja merasakan kenyamanan saat tidak melakukan pekerjaan tersebut. Tetapi, justru inilah yang akan menjadi akhir dari segalanya. Ikhlaslah dalam membagi waktu untuk diri anda dan pekerjaan. Dengan begitu, pekerjaan yang dijalani akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan. 7. Kerjakan Yang Mudah Dahulu Mengeluh terhadap pekerjaan yang besar bukan solusi yang terbaik. Anda sudah harus memulai dari langkah yang kecil untuk menjadi besar. Caranya, jika terdapat pekerjaan yang besar maka dapat melaksanakan bagian yang dirasa mudah terlebih dahulu. Jangan ragu untuk memulai hal seperti ini. Sebaiknya, bisa diterapkan pada diri anda. Karena, saat anda belum melaksanakan yang mudah dan sudah mendekati masa waktu selesai pekerjaan. Maka, apa yang akan anda lakukan? Tentu akan terburu-buru dalam melakukan pekerjaan. Selanjutnya, anda hanya akan mengeluh terhadap apa yang dilakukan. Padahal, itu merupakan kesalahan diri sendiri yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Ikhlaslah terhadap pekerjaan yang dilakukan meskipun dalam ukuran yang besar. 8. Buat Target Tujuan Pekerjaan Biasanya, setiap orang yang melakukan pekerjaan tentu bukan tanpa alasan. Melainkan, memiliki tujuannya tersendiri. Beban kerja yang ada pada pekerjaan sebaiknya dihilangkan. Cara mengatasi beban kerja ini bisa dengan membuat target dari apa yang anda lakukan. Sebagai contoh, dalam sebuah proyek yang dijalankan maka akan terbagi dalam beberapa pekerjaan. Disinilah, anda bisa membuat target dari bagian yang anda kerjakan. Jika pekerjaan tersebut lebih cepat selesai dalam 1 minggu, maka anda bisa berlibur. Nah, target kecil seperti itulah yang bisa anda lakukan. Tentunya, hal ini sudah banyak dilakukan oleh para freelance ataupun para karyawan yang ingin mengambil cuti. Apakah anda sudah melakukannya? 9. Cintai Pekerjaan Anda Kerja itu berat, tapi jangan jadikan pekerjaan tersebut sebagai beban. Cobalah untuk mencintai pekerjaan anda. Banyak yang bilang, meskipun anda tidak suka namun jika bertemu setiap hari maka akan menjadi cinta. Hal ini ternyata tidak hanya berlaku untuk pasangan saja. Tetapi, juga bisa saja berlaku untuk pekerjaan. Semua yang dilakukan atas dasar cinta akan memberikan kenyamanan. Kemudian,anda akan merasakan lebih ikhlas dalam melakukannya. Untuk itu, lebih baik mulai sekarang bisa mencintai pekerjaan anda. Abaikan perkataan dari orang lain, tetap fokus pada pekerjaan anda. Karena, bukan orang lain yang memberikan penghasilan melainkan pekerjaan yang anda cintai ini. Baca juga 7 Tips Agar Selalu Semangat dalam Bekerja Sudah seharusnya, tips bekerja dengan ikhlas diatas bisa anda gunakan. Lakukanlah pekerjaan dengan keikhlasan, maka anda akan mendapatkan kenyamanan. Selain itu, anda juga akan merasakan lebih menikmati pekerjaan tersebut. Jadi, jangan sampai anda tidak mencobanya!
๏ปฟโNiat menjadi hal yang penting dalam setiap langkah seorang mukmin. Dalam setiap aktivitasnya, seorang mukmin wajib mengorientasikan niatnya kepada Allah SWT. Sebab hanya Allah yang dapat memberikan balasan kebaikan dari setiap amal yang dikerjakan. Menurut Habib Novel Alaydrus di antara amal yang dikerjakan seorang mukmin dengan tujuan karena Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan amal tersebut berharap mendapatkan ridha Allah, mendapatkan cinta Rasulullah SAW, berharap surga dan juga selamat dari siksa api neraka. Karenanya meluruskan niat harus dilakukan seorang mukmin dalam setiap perbuatan, termasuk dalam bekerja. Habib Novel menjelaskan dalam bekerja seorang mukmin harus berniat untuk ibadah karena Allah. Seorang mukmin yang dalam bekerja berniat semata-mata karena Allah, mencari pahala dan sarana mendatangkan rezeki dari Allah akan hidup jauh lebih berkah, bahagia, dan tenang. Pimpinan Majelis Ar Raudhah itu menurutkan orang seperti tersebut hanya akan berharap balasan rezeki dan pahala dari Allah. โKalau cari pahala dari Allah, kerja sebagai sarana mendatangkan rezeki dari Allah, gaji tak cair kamu akan tenang-tenang saja. Sekarang akidah kita rusak, kita merasa bahwa rezeki itu karena usaha dan kerja kita. Rezeki itu mutlak urusan Allah, ketika sudah berusaha sudah berjuang hasilnya terserah Allah jangan batasi rezekimu dengan angka yang diberikan perusahaan. Kalau sudah bekerja, yakin Allah ngasih. Caranya terserah Allah. Karena itu niat mukmin harus kuat,โ tutur Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, sebagaimana dikutip dari Harian Republika. Menurut Habib Novel banyak orang yang berkeyakinan rezeki yang diperoleh karena sebab hasil usahanya sendiri. Sementara mengesampingkan iman yakni bahwa hanya Allah lah yang memberikan rezeki. Karenanya menurut Habib Novel orang yang tidak mengutamakan Allah dalam niatnya bekerja akan mengalami kekecewaan bahkan depresi saat mendapati upah yang diperoleh dari tempatnya bekerja tidak sesuai dengan harapannya. Bahkan kendati memperoleh materi berlimpah, menurut Habib Novel orang tersebut akan tetap merasa kurang dan susah dalam hidupnya karena tidak menggantungkan segala sesuatu pada Allah SWT. Sebalikanya orang yang meniatkan segala amal karena Allah akan dicukupi keberkahan. Bahkan dalam bekerja, orang tersebut sudah sangat merasa beruntung sebelum memperoleh upah materi, sebab menyadari bahwa setiap pekerjaan yang digelutinya untuk memberi nafkah keluarga merupakan ibadah berniali pahala sekaligus penghapus dosa. โSehingga berangakat itu tidak berpikir angka, yang dipikir itu langkahku dapat pahala, langkahku menghapus dosa, langkahku menuju surga,โ katanya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari jalur Umar bin Khattab RA ุนููู ุฃูู
ููุฑู ุงูู
ูุคู
ููููู ุฃูุจู ุญูููุตู ุนูู
ูุฑู ุจููู ุงูุฎูุทููุงุจู ุฑูุถูู ุงูููู ุนูููู ููุงูู ุณูู
ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููููููู ุฅููููู
ูุง ุงูุฃูุนูู
ูุงูู ุจูุงูููููููุงุชูุ ููุฅููููู
ูุง ููููููู ุงู
ูุฑูุฆู ู
ูุง ูููููุ ููู
ููู ููุงููุชู ููุฌูุฑูุชููู ุฅููููู ุงูููู ููุฑูุณููููููู ููููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ุงูููู ููุฑูุณูููููููุ ููู
ููู ููุงููุชู ููุฌูุฑูุชููู ููุฏูููููุง ููุตูููุจูููุงุ ุฃููู ุงู
ูุฑูุฃูุฉู ููููููุญูููุงุ ููููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ู
ูุง ููุงุฌูุฑู ุฅููููููู โSetiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang di dia maksudkan. Siapa yang hijrah karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasulnya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya maka hijrahnya karena yang dia tuju itu. HR Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut menerangkan bagaimana pentingnya mengorientasikan niat karena Allah termasuk dalam hal bekerja. Meniatkan bekerja hanya untuk memperoleh upah atau gaji semata maka yang diperoleh hanya sebatas materi. Namun ketika pekerjaan tersebut diniatkan untuk mencari ridho Allah, maka Allah pun akan memberikan kemudahan dan mencukupi segala kebutuhan orang tersebut. Selain itu orang yang memiliki tujuan Allah dalam pekerjaannya tak akan merasa khawatir kehilangan jabatan, berkurangnya penghasilan atau upah. Sebab menurut Habib Novel dalam hatinya sudah dipenuhi dengan kenikmatan dan rasa syukur kepada Allah. Sebab itu, Habib Novel pun mengajak jamaah untuk kembali merenung, mengoreksi niat dalam bekerja. โYang membuat orang itu disebut miskin kalau dia butuh kepada selain Allah, kalau sudah tidak butuh selain pada Allah maka dia kaya. Allah itu Mahapemurah, yang penting menunjukkan kita butuh kepada Allah. Sementara kita menunjukan bahwa kita tak butuh sama Allah, merasa mampu dengan usaha kita, maka Allah buat pusing sejadi-jadinya,โ katanya. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
OLEH IMAS DAMAYANTI Allah sudah menebar rezeki diri di alam ini untuk seluruh makhluk. Tinggal kita harus pandai dan bijak mengelolanya dengan bekerja. Sebagian hasil kerja digunakan untuk menghidupi keluarga dan orang-orang sekitar. Bagaimanakah adab bekerja? Apakah harus dengan melahap semua peluang kerja sehingga orang lain tidak mendapatkannya? Anjuran Kerja untuk Aktualisasi Diri Manusia ditekankan untuk menjadi hamba Allah yang terus mengabdi. Pengabdian seorang hamba dapat diukur dari amalan yang ia lakukan semasa hidup. Bekerja bisa menjadi sarana ibadah dalam kerangka syariat Islam. Bagaimana bisa? Islam bukan hanya agama yang menekankan umatnya untuk melakukan ibadah yang sifatnya individual. Lebih dari itu, umat Islam bahkan ditekankan untuk melakukan amal usaha sebagai eksistensi diri dalam upaya menggenjot kebaikan di muka bumi. Pimpinan Ponpes Mahasiswa Al-Hikam KH Muhammad Yusron Shidqi menjelaskan, bekerja dalam tujuan untuk mencari mata pencaharian sangat dianjurkan dan diprioritaskan dalam Islam. Sebab, umat Islam, kata beliau, sangat dianjurkan untuk bergerak dan berbuat dalam kebaikan. "Bahkan, Rasulullah berpesan bahwa Muslim yang kuat baik secara fisik, intelektual, dan ekonomi lebih disukai Allah," kata Gus Yusron saat dihubungi Republika, Rabu 29/6. Menurut dia, seseorang perlu untuk memenuhi kebutuhan diri. Sebab, kefakiran dapat memicu kekufuran dan terlebih kefakiran itu sendiri dapat memicu dampak-dampak sosial yang muncul dalam masyarakat. Pihaknya menekankan bahwa Rasulullah sendiri sangat menyukai umat Islam yang mandiri dan berdikari atau bekerja. Pernah suatu ketika saat Nabi mengisi sebuah majelis, seorang sahabat meninggalkan majelis tersebut. Sahabat lainnya pun mengadu kepada Rasulullah perihal tersebut, dan Rasulullah berkata, "Jika dia pergi dari majelisku untuk bekerja, dia fi sabilillah." Di sisi lain, Gus Yusron menjabarkan tentang manfaat bekerja. Menurut dia, bekerja dapat menghadirkan banyak manfaat, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjadi pribadi yang lebih terhormat, dan dapat menjadi pribadi yang lebih sehat dan bahagia secara psikologis. Adapun esensi bekerja, baik pada masa Rasulullah SAW maupun era sekarang, dinilai sama. Adapun formatnya berbeda-beda akibat hadirnya perubahan-perubahan zaman pada masing-masing era. "Untuk itu, di era sekarang, umat Islam harus bisa bekerja yang mengandalkan fisik, efektivitas, dan juga kecepatan," katanya. Cendekiawan Muslim Musa Asy'arie menjelaskan bahwa bekerja sejatinya harus dipahami seorang Muslim sebagai suatu keharusan, bukan karena ia takut akan kemiskinan semata. Sebab, menurut Musa, bekerja mengandung nilai ibadah yang merupakan bagian dari amal saleh. "Bekerja dalam pandangan Islam mengandung nilai ibadah," kata Musa. Karena, bekerja bukan serta-merta dibayangi ketakutan terhadap kemiskinan, melaksanakan kerja dengan tekun pun bukan semata-mata untuk mendapatkan harta kekayaan saja. Lebih dari itu, dia menilai, pemahaman tentang bekerja harus berdasarkan sebagai tuntutan kualitas untuk diri dalam beribadah. Berdasarkan hal demikian, melalui kerja dan amal usaha, maka tinggi rendahnya martabat manusia dapat diukur dari kualitas usaha kerjanya. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah al-Ahqaf ayat 19, "Wa likulli darajaatun mimma amiluu, waliyuwaffiyahum a'maalahum wa hum laa yuzhlamun". Yang artinya, "Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka balasan pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan". Dalam fikih, sesuatu yang diwajibkan bila dikerjakan secara benar, akan menghasilkan kebaikan dan pahala dari Allah. Sebaliknya, jika ia ditinggalkan, akan menghasilkan keburukan dan dosa. Dalam kerangka berpikir demikian, malas atau tidak bekerja bisa dikategorikan sebagai perbuatan dosa dan sia-sia. Kerja itu Kolaborasi, Bukan Menjatuhkan Orang Lain Pola kerja dari masa ke masa senantiasa berubah seiring dengan hadirnya perubahan zaman. Umat Islam dan juga masyarakat global senantiasa berpacu pada kolaborasi dalam lingkup kerja, seberapa penting sebetulnya membangun kolaborasi kerja? Islam menekankan setiap hambanya untuk meningkatkan kualitas diri dari beragam medium. Bekerja menjadi salah satu medium peningkatan kualitas diri, terlebih jika didorong dengan kolaborasi dan kerja sama. Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik menjelaskan, kolaborasi hari ini merupakan keniscayaan. Hal itu karena adanya kompleksitas persoalan yang terjadi yang menuntut adanya penguatan kerja sama. "Kita kalau mau maju sudah tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Kuncinya adalah kebersamaan, menghimpun potensi yang ada dalam satu visi," kata Irfan saat dihubungi Republika, Rabu 29/6. Kolaborasi termasuk dalam konteks optimalisasi potensi sumber daya ekonomi. Misalnya, dia mencontohkan, jika seseorang menginginkan meningkatkan produk ekspor hortikultura, tapi yang bersangkutan tidak memiliki lahan ataupun bahan dalam produk pertanian, kolaborasi dan kerja sama sangat dianjurkan baginya. Pada masa sekarang, jika hendak melakukan ekspor produk hortikultura, kesediaan lahan dan bahan bukan menjadi hal satu-satunya yang utama. Dengan kolaborasi, kata dia, yang bersangkutan dapat mengonsolidasikan petani hortikultura dan membantu dari sisi marketing untuk menjualnya hingga dapat diekspor ke luar negeri. "Nah, sekarang ini dunia kerja memang membutuhkan kolaborasi, contohnya ada platform, seperti Gojek dan Tokopedia. Tokopedia, misalnya, dia tak punya toko fisik kan, tapi bisa. Inilah yang disebut cooperative entrepreuner bahasa saya. Ini bisa menggerakkan ekonomi," ujarnya. Irfan kemudian membandingkan perbedaan dunia kerja pada masa lalu dengan masa sekarang. Jika dulu dunia kerja cenderung konservatif, mulai dari terbatasnya medium yang mengharuskan mereka berdiskusi tatap muka, meeting sana-sini, dan minimnya informasi, saat ini kondisinya berbeda. Menurut dia, saat ini dunia kerja polanya telah berubah. Sebab, pola kolaborasi saat ini dinilai lebih ekspansif, terakses dengan mudah, dan sinergisitas yang lebih cepat. "Sekarang ini kecenderungannya semakin kuat. Kalau mau maju, ya harus kolaborasi, sinergi, sama-sama," kata dia. CEO Certus Apparel Imadudin Ismail menambahkan, kolaborasi menjadi hal yang sangat krusial dalam menjalankan kerja di era digital. Tanpa kolaborasi, maka banyak hal yang akan tertinggal jauh. Di samping itu, pihaknya juga mengingatkan, kolaborasi tanpa konsistensi dan juga transparansi antara berbagai pihak tak akan mungkin menghasilkan kemajuan. Untuk itu, dia menekankan bahwa kunci kesuksesan dari kolaborasi itu sendiri harus dilalui dengan keseriusan dan komitmen yang matang. "Tanpa konsistensi dan transparansi, kemajuan usaha dan kerja akan dibayang-bayangi sikap yang nggak amanah. Dan, ini jadi penghancur kerja sama biasanya," kata dia. Namun, pihaknya menekankan, dalam dunia kerja saat ini kolaborasi juga menghadirkan banyak sekali manfaat. Mulai dari efektivitas, efisiensi, hingga ruang bisnis yang lebih ekspansif lagi. Pola kerja pada masa lalu dengan masa kini memang berbeda. Imadudin mencontohkan, pada masa lalu pola kerja cenderung lebih lambat dan kurang ekspansif. Saat ini, hadirnya kolaborasi dapat memunculkan harapan dan juga model bisnis baru yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan. Namun, sekali lagi, dia menekankan, transparansi dalam kolaborasi pun harus dijunjung tinggi untuk kemajuan bersama. "Intinya harus amanah," ujar dia.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID R2NWt5k2aWS23XuidYseMebxLXSlF2cZ3wKXT7gUM6oyFhcjlM7FGw==
bekerja harus selalu beriringan dengan amalan