DownloadBuku Ekonomi Kelas 10 Alam S Pdf Bagian Buku Penting Gambar Dari : informasi sepenuhnya tentang download buku ekonomi alam s pdf. Admin blog Berbagai Buku 01 July 2021 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait download buku ekonomi alam s pdf dibawah ini. Uncategorized Dr Shamsulhadi Bandi Itulahyang dapat kami bagikan terkait download buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s. Admin blog Berbagai Buku 01 February 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait download buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s dibawah ini. Buku Guru Ekonomi Sma Ma Kelas Xii Peminatan K 2013 Revisi Gambar Dari : yrama-widya.co.id Downloadbuku kimia kelas 12 pdf. Buku paket ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s guru ilmu. Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Source: www.buatmakalah.com. Download buku ekonomi sma kurikulum 2013 kelas times xi xii 2017 ini merupakan buku paket ekonomi sma jurusan ips lengkap untuk term 1 dan semester 2. Download Ekonomiuntuk SMAMA kelas XI Oleh. Saya telah membaca kelas ekonomi - 11 bab 12A dengan membuat kuis sifat dan ruang lingkup ekonomi. Sumber daya alam yang melimpah membuat banyak dari masyarakat yang memilih. Buku Pelajaran Ekonomi Sma Kelas 1 Alam S Buku Alat Tulis Pemanfaatan Sumber Daya Alam Dalam Kegiatan Ekonomi Pdf Download Online download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 revisi 2017 pdf -alhamdulillah kita tetap bersyukur kepada allah swt yang telah memberikan kita nikmat serta hidup selama ini, bersyukur juga terhadap terbitnya buku ini yang telah bisa kita pelajari bersama serta dapat kita gunakan dalam perihal ekonomi baik sekolah ataupun pribadi DownloadBuku Ekonomi Alam S Pdf Guru Galeri . SOAL UKK EKONOMI KELAS 11pdf - Google Drive. File ekonomi kelas 11.pdf. Unduh Rpp 1 Lembar Ekonomi Kelas 11 PDF secara gratis di SamPDF. Untuk mengunduh file gunakan tombol download yang tersedia kemudian buka link download yang muncul. A short summary of this paper. Bab10 Koperasi. EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1. 3. Bab 10 Koperasi. Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: menjelaskan pengertian landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi, menjelaskan jenis dan peran koperasi, menjelaskan organisasi dan pengelolaan koperasi, menjelaskan prosedur pendirian dan usaha Downloadbuku ekonomi sma kurikulum 2013 kelas x xi xii 2017 ini merupakan buku paket ekonomi sma jurusan ips lengkap untuk semester 1 dan semester 2. Itulah yang dapat admin bagikan terkait buku ekonomi kelas 10 alam s pdf. Untuk kali ini anda dapat melanjutkan men download buku paket sekolah elektronik untuk kelas 10 sma sebagai sumber belajar. pdfbuku ekonomi kelas 10 alam s merupakan desain gambar wallpaper HD gratis yang diunggah oleh seorang fotografer dan ahli desain grafis terbaik di indonesia. Pada halaman ini kami juga memiliki berbagai gambar menarik dengan format PNG, JPEG, JPG, BMP, GIF, WebP, TIFF, PSD, EPS, PCX, CDR, AI, logo, icon, vector, hitam dan putih, transparan, dll. DownloadPdf Buku Ekonomi Kelas 11 Alam S PDF 1400 MB - SamPDF Unduh Pdf Buku Ekonomi Kelas 11 Alam S PDF secara gratis di SamPDF. Buku guru dan buku siswa kurikulum 2013 dilengkapi dengan materi pelatihan kurikulum 2013 tahun 2016 untuk jenjang sma. Download Full PDF Package. DownloadBuku Paket Ekonomi Kelas 12 Kurikulum 2013 Revisi PDF 1600 MB - SamPDF SamPDF atau internet sebagai bahan telaah. Pada kurikulum 2013 Revisi materi Ekonomi SMA Kelas XII ini mencakup materi Akuntansi. Buku Siswa Aktif Dan Kreatif Belajar Ekonomi Kls. Buku Guru Ekonomi Kelas 12 Kurikulum 2013 Seputaran Guru. Jawabansoal ekonomi kelas 10 bab 5 guru. Oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Kunci jawaban sejarah peminatan pr lks intan pariwara (3 mb) download. Admin dari blog info berbagi buku 2020 juga mengumpulkan gambar gambar lainnya terkait download buku ekonomi alam s pdf dibawah ini. EkonomiUntuk Sma Ma Kelas X Oleh Alam S Pdf Free Download Buku Paket Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013 Guru Ilmu Sosial Ekonomi Untuk Sma Ma Kelas X Ppt Download Ekonomi Untuk Sma Ma Kelas Xi Oleh Alam S Ppt Download Buku Ekonomi Untuk Sma Ma Kelas Xii Peminatan Kur 2013 9lXoPM3. 20 Feb, 2021 Posting komentar untuk buku paket ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 pdf untuk mengunduh file gunakan tombol download yang tersedia kemudian buka link download yang muncul jawaban seni budaya kelas 7 halaman 120. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf buku paket ekonomi kelas 12 guru ilmu sosial. Pin Di Indonesia Buku guru ekonomi sma ma kelas x peminatan k 2013 ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 alam s pdf. Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf edisi revisi buku eksplorasi nalar siswa ekonomi untuk sma kelas xii ekosistem perbukuan sekolah. Buku pegangan guru dan siswa kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Jual baru buku paket ekonomi sma kls 2 kurikulum 2013 revisi. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf. Download buku ekonomi kelas 12 pdf. Admin dari blog info berbagi buku 2020 juga mengumpulkan gambar gambar lainnya terkait download buku ekonomi alam s pdf dibawah ini. Tentu kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2016 lalu buku k13 mengalami beberapa revisi namun revisi yang dilakukan tidak menyeluruh hanya sebagian saja. Berikut ini adalah download gratis buku pegangan guru dan siswa kelas x xi revisi 2014 tingkat sma yang merupakan kumpulan file dari berbagi sumber administrasi aplikasi pendidikan dan guru rpp kurtilas tentang buku ekonomi sma alam s kurikulum 2013. Buku paket ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s guru ilmu download buku ekonomi kelas xi kurikulum 2013 alam s. Berikut informasi sepenuhnya tentang download buku ekonomi alam s pdf. Softgaleri adalah blog yang berbagi informasi download gratis buku pegangan guru dan siswa kelas x xi revisi 2014 tingkat sma administrasiaplikasipendidikan dan gururpp kurtilas aplikasi dan administrasi guru yang mana file berikut ini adalah kumpulan dari berbagi sumber tentang buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf buku ekonomi kelas 10 esis pdf guru ilmu sosial jual produk kelas xi 2 alam s murah dan terlengkap juli 2020. Pada kesempatan kali ini kami ingin membagikan informasi mengenai buku guru dan buku siswa sma kelas x xi dan xii kurikulum 2013 edisi revisi 2016 2017. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf edisi revisi. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf buku siswa ekonomi kelas 10 sma ma shopee indonesia kumpulan buku paket ekonomi sma lengkap perangkat pembelajaran ekonomi xii k13 yandriana inspiring teacher. Buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s pdf. 05 Nov, 2021 terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ekonomi Kelas Xi Kurikulum 2013 Pdf Nasi from terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Buku merupakan sumber belajar yang. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Buku merupakan sumber belajar yang. Download Buku Ekonomi Kelas 10 Esis Penulis Alam S Info Terkait Buku from Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Buku merupakan sumber belajar yang. Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Download Buku Ekonomi Kurikulum 2013 Kelas 10 from Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Buku merupakan sumber belajar yang. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Buku merupakan sumber belajar yang. Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Download Buku Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013 Pdf Alam S - Buku Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013 Pdf Alam S Contoh Makalah - Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk.. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n 44 terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x download buku ekonomi kelas 10 alam s pdf. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Buku ini terdiri dari 12 dua belas bab 1 Ekonomi Sumberdaya Alam dalam konteks Pembangunan Berkelanjutan; 2 Ketersediaan dan Kelangkaan Sumberdaya Alam, 3 Aktivitas Ekonomi Manusia dan Degradasi Lingkungan. 4 Efisiensi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Analisis Lingkungan, 5 Formulasi dan Implementasi Kebijakan Lingkungan, 6 Ekonomi Sumberdaya dan Pengelolaan Pertanian Pangan Berkelanjutan, 7 Analisis Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan, 8 Analisis Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Kehutanan Berkelanjutan, 9 Analisis Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Pertambangan Berkelanjutan, 10 Ekonomi dan Kebijakan Pengendalian Polusi, 11 Valuasi Barang Lingkungan, 12 Desentralisasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Tebal buku 1083 halaman. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Kutipan Pasal 72 Sanksi Pelanggaran Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 49 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 1 satu bulan dan/atau denda paling sedikit Rp satu juta rupiah, atau pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun dan/ atau denda paling banyak lima miliar rupiah. 2 Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamer-kan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Teori, Kebijakan, dan Aplikasi Bagi Pembangunan Berkelanjutan Oleh ADDINUL YAKIN Universitas Mataram Edisi Revisi Ekspansif Cetakan Pertama PENERBIT AKADEMIKA PRESSINDO JAKARTA, 2015 Edisi Pertama Cetakan pertama, Agustus 1997 Cetakan kedua, Juni 2004 Edisi Revisi Ekspansif Cetakan Pertama, Juni 2015 ISBN 978 - 602 – 8402 – 20 - 0 EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Teori, Kebijakan, dan Aplikasi Bagi Pembangunan Berkelanjutan Oleh ADDINUL YAKIN Editor Drs. S. Amran Tasai. Universitas Mataram Hak cipta pada pengarang dilindungi Undang-undang Allrights reserved Hak penerbitan pada CV AKADEMIKA PRESSINDO, Jakarta Disain kulit Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari penulis dan penerbit CV AKADEMIKA PRESSINDO Anggota IKAPI Telepon 021 8201969 Fax 021 8201969 PERSEMBAHAN Buku ini dipersembahkan buat Aji Papa, Umi Tamu, Umi Tri, Ika, Riyan, Ilma, Riena Atas segala perhatian, dorongan, dan pengorbanannya MOTTO Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar QS 3041Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdo’alah kepadanya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik QS 756 DAFTAR SINGKATAN AAAS American Association for the Advancement of Science AAC Annual Allowable Cut AEAM Adaptive Environmental Assessment dan Management AMDAL Analisis Dampak Lingkungan AMDALDU AMDAL terpadu AS Amerika Serikat AEAN Association of Southeast Asian Nations BAPPENAS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPEDAL Badan Pengendalian Dampak Lingkungan BekM Biaya Ekstraksi Marjinal BEM Biaya Eksternal Marjinal BKM Biaya Kesempatan Marjinal BKrM Biaya Kerugian Marjinal BKPSL Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan BPgM Biaya Penggunaan Marjinal BPnM Biaya Penanganan atau Pengendalian Marjinal BPM Biaya Produksi Marjinal BPN Biaya Penemuan Marjinal BPRM Biaya Produksi Marjinal tidak termasuk biaya sosial/lingkungan BSM Biaya Sosial Marjinal CAAA Clean Air Act Amandements CBFM Community-Based Forest Management CCRAF the Climate Change Risk Assessment Framework CDM Clean Development Mechanism CER Certified Emission Reduction CFCc Cloroflorocarbons CM Co Management CO2 Carbon Dioxide COP Conference on Parties CPS Common Property Systems CSD Commission on Sustainable Development DARLING Sadar Lingkungan DOE Department of Environment ECOSOC Economic dan Social Council EKC the Environmental Kuznets Curve EMS Environmental Management System EPA Environmental Protection Agency EQA Environmental Quality Act ERC Emission Reduction Credits ESDAL Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan ETS Emmission Trading System FAO Food dan Agriculture Organization FSC Forest Stewardship Council GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara GEF Global Environmental Facility GERHA N Gerakan Konservasi dan Rehabilitasi Lahan GIS Geographic Information System HP-3 Hak Pengusahaan Perairan Pesisir IAIA International Association for Impact Assessment ICES the International Council for the Exploration of the Sea ICMM the International Council on Metals dan Mining IFF Intergovernmental Forum on Forests IUFRO International Symposium Integrated Management of Neotropical Rain Forests IGCC Integrated Gasification Combined Cycle IGES the Institute for Global Environmental Strategies IPF the Intergovernmental Panel on Forests IRRI The International Rice Research Institute ITCQ Individual Transferable Catch Quota ITQ Individual Transferable Quota ITTA The International Tropical Trade Agreement IUCN The International Union for the Conservation of Nature KKH Kehilangan Keragaman Hayati KrSM Kerusakan Sosial Marjinal KSB Kenaikan Suhu Bumi KSM Keuntungan Sosial Marjinal KUMB Kehendak atau KeinginanuUntuk Membayar KUMN Kehendak atau Keinginan untuk Menerima LAK Logika Aksi Kolektif LAMDAL Laporan AMDAL LAP Limited Access Privileges LSM Lembaga Swadaya Masyarakat LULUCF Land-use, Land-use Change dan Forestry MBP Metode Biaya Perjalanan MDG the Millennium Development Goals MDR Metode Dosis Respon MFM Multiple-use Forest Management MHH Metode Harga Hedonik MKP Metode Kartu Pembayaran MOSTE Ministry of Science, Technology and the Environment Malaysia MPBR Metode Pembalakan Berdampak Rendah MPM Metode Prilaku Mencegah MPPD Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi MPT Metode Pertanyaan Terbuka MRC Metode Ranking Contingent MSY Maximum Sustainable Yield MTM Metode Tawar Menawar MVC Metode Valuasi Contingent NACEC North American Commission for Environmental Cooperation NEPA National Environmental Protection Act NEPI New Environmental Policy Instrument NIES National Institute for Environmental Studies NOx Nitrous Oxide NRA Natural Resource Accounting JEP Jevons Paradox OECD Organisation for Economic Co-operation dan Development OPEC Organisation of Petroleum Exporting Countries OPL Otoritas Penegakan Lingkungan PBB Perhimpunan Bangsa Bangsa PBL Pembangunan Berkelanjutan atau Pembangunan Berwawasan Lingkungan PDB Produk Domestik Bruto PDN Permainan Dilema Narapidana Prisoner dilemma game PHT Pengelolaan Hama Terpadu PJL Pembayaran Jasa Lingkungan PPP Polluter Pays Principle PPB Prinsip Pencemar Bayar PPBL Pembangunan Pertanian Berkelanjutan atau Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan PROKASIH Program Kali Bersih PFD Prinsip Fisik Dasar POP the Paperless Office Paradox PSL Pusat Studi Lingkungan REDD Reduced Emissions from Degradation and Deforestation RIL Reduced Impact Logging SAR Search and Rescue SDA Sumber Daya Alam SEA Strategic Environmental Assessment SFDP Social Forestry Development Project SFFFI State Fund for Forest Improvement SFM Sustainable Forest Management SIE Sistim Ijin Emisi SMP Sustainable mining practices SP Stock Pollutant TAA Tingkat Ambang Aksi TABBU Teori Utiliti Beratribut Banyak TAC Total Allowable Catch TAE Tingkat Ambang Ekonomi TEV Total Economic Value TKE Tingkat Kerugian Ekonomi TM Tragedi Massal TTPS Tradable Tagged Permit System TP Teknologi Penyokong UNEP United Nation Environmental Programme UNCED United Nations Conference on Enviornment and Development UNFCCC United Nations Framework Convention on Climate Change UNFF United Nation Forum on Forests VAT Value-Added Taxes WALHI Wahana Lingkungan Hidup Indonesia WHO World Health Organisation WCED the World Commision on Environment and Development WTO World Trade Organisation PENGANTAR EDISI PERTAMA Degradasi lingkungan hidup environmental degradation tengah menjadi isu global terutama dua dekade terakhir sehingga baik pemerintah maupun ma-syarakat di negara-negara maju dan sedang berkembang telah dan terus membe-rikan perhatian yang serius pada masalah tersebut. Dunia semakin menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam natural resources yang hanya berorientasi pada ekonomi tidak hanya membawa efek yang positif, tetapi juga menimbulkan efek yang negatif bagi umat manusia. Dengan demikian, strategi pembangunan ekonomi kini dan yang akan datang harus diarahkan pada pembangunan yang ber-kelanjutan atau pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu pembangunan yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan as-pek etika dan sosial yang berkaitan dengan kelestarian kemampuan daya dukung sumber daya alam lingkungan antarwaktu. Masalah lingkungan timbul karena adanya interaksi antara aktivitas eko-nomi dan eksistensi sumber daya alam SDA. Semakin besar jumlah dan intensi-tas eksploitasi SDA itu, dampaknya terhadap degradasi kualitas lingkungan environmental degradation juga semakin meningkat. Dampak atau efek samping side effects/externalities tersebut mencakup dimensi ruang dan waktu. Selain itu, dampak lingkungan itu tidak terjadi hanya pada lokal, regional, dan global, tetapi juga terjadi secara jangka pendek, menengah, dan jangka panjang terhadap ling-kungan. Disadari bahwa antara kepentingan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan terdapat titik perhatian yang berbeda. Kebanyakan ahli ekonomi eco-nomists cenderung berpendapat bahwa efisiensi dan keuntungan maksimum adalah alternatif terbaik, sedangkan biaya sosial atau biaya lingkungan social/ environmental cost yang ditimbulkannya belum sepenuhnya diperhitungkan. Se-baliknya, pecinta lingkungan dan ahli lingkungan environmentalist-ecologist berpendapat bahwa faktor etika dan sosial mendapat perhatian yang utama. Oleh sebab itu, kegiatan produksi dan ekonomi harus mengacu kepada aspek peme-rataan dan distribusi yang adil dalam generasi tertentu serta antargenerasi. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya mengacu kepada aspek konservasi dan peles-tarian lingkungan. Jadi, pendekatan yang optimal untuk mempertemukan kedua kepentingan itu adalah pendekatan yang integratif dan terpadu an integrated approach sehingga kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan bisa diper-hatikan secara simultan. Oleh sebab itu, harus ada kompromi trade-off antara dua kepentingan tersebut. Dari sinilah ide dasar tentang perlunya dikembangkan pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan sustain-able development. Masalah lingkungan itu sendiri sangat kompleks dan multidimensional. Kajian lingkungan hampir menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan dari ki-mia, biologi, pertanian, ekonomi, hukum, kebijaksanaan publik, institusi, kelem-bagaan, sampai politik. Oleh karena itu, keberhasilan kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan ini bergantung pada adanya interaksi yaitu intergasi antara disiplin terkait dan aplikasinya dalam pembangunan. Ekonomi sumber daya dan lingkungan merupakan kajian ilmu yang sangat luas, berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi dengan seluruh ekses yang ditimbulkannya serta upaya-upaya konstruktif manusia untuk menangani ekses yang ditimbulkannya tersebut bagi kemaslahatan umat manusia. Aktivitas sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menonjol dan potensial bagi tim-bulnya masalah lingkungan. Aktivitas pertanian seperti perkembangan revolusi hijau green revolution yang merangsang penggunaan input kimiawi chemical inputs seperti pupuk dan pestisida, yang jika tidak dikelola dan diterapkan secara seksama dan bijaksana akan menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan. Per-ladangan liar dan berpindah, pengembalaan ternak secara serampangan, dan seba-gainya adalah potensial penyebab terjadinya masalah lingkungan. Selanjutnya, masalah-masalah seperti kenaikan suhu bumi atau pemanasan global global warming, salinisasi, erosi, serta pencemaran udara dan air water dan air pollution, merupakan contoh dari efek yang tidak menguntungkan dari aktivitas ekonomi di bidang pertanian tersebut. Masalah lingkungan yang terkait dengan sektor pertanian banyak dising-gung dalam buku ini. Namun, kerangka dasar tentang ekonomi sumber daya dan lingkungan serta kebijaksanaan pembangunan berkelanjutan diulas pula. Teori yang mendasari pembangunan ekonomi pertanian yang berwawasan lingkungan, alternatif strategi, dan intrumen-kebijaksanaan yang ditempuh serta penerapannya dibicarakan pula. Oleh karena itu, buku ini diberi judul Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan Teori, Kebijaksanaan, dan Aplikasi bagi Pembangunan Berke-lanjutan. Mengingat luasnya kajian ekonomi sumber daya dan lingkungan, masalah itu tidak bisa dikupas dalam satu buku. Oleh karena itu, buku ini ditulis sebagai buku pengantar untuk memahami keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan dalam memandang persoalan lingkungan yang muncul di dunia. Buku ini juga bukanlah buku yang secara komprehensif mengkaji ekonomi sumber daya dan lingkungan seperti lazimnya literatur-literatur di bidang ini. Buku ini hanyalah sebagai pengantar. Penulis menganjurkan pembaca untuk merujuk kepada teks lain yang lebih komprehensif dan spesifik untuk topik-topik tertentu. Untuk mencakup kajian yang dimaksudkan di atas, buku ini disusun dalam dua belas bab. Bab pertama membicarakan tentang keterkaitan antara aktivitas ekonomi dan lingkungan serta implikasinya. Di samping itu, disampaikan pula perkembangan konsep dan pemikiran tentang keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan yang akhirnya mengarah kepada pemikiran pembangunan berwawasan lingkungan sustainable development. Bagian ini juga mengetengahkan perkembangan perhatian dunia terhadap masalah lingkungan. Bab kedua mengetengahkan macam dan ketersediaan sumber daya. Hal ini perlu dilakukan karena aspek ketersediaan dan kelangkaan sumber daya resource scarcity merupakan dasar berpijak bagi analisis ekonomi lingkungan dalam kaitannya dengan unsur pengaturan, pengelolaannya, untuk kepentingan antar-generasi. Bagian ini juga akan mencoba menjelaskan bagaimana implikasi dari kelangkaan sumber daya dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Di samping itu, dikemukakan pula beberapa alternatif yang bisa ditempuh untuk mengatasinya. Bab ketiga membahas eksternalitas dan problema lingkungan. Konsep eks-ternalitas serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dibahas dengan lugas. Hak-hak pemilikan property rights juga dibahas dalam peranannya untuk me-nimbulkan eksternalitas dan ketidakefisiennya alokasi sumber daya dalam pem-bangunan ekonomi. Di samping itu, disinggung juga keterkaitan antara jumlah dan kualitas penduduk terhadap kualitas lingkungan. Tekanan penduduk yang besar menyebabkan eksploitasi sumber daya juga bisa menjadi besar. Bab keempat akan menfokuskan pembinaan pada pembangunan pertanian, perubahan teknologi, dan masalah lingkungan yang terjadi dan bagaimana konsep pengembangan pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan. Pada ba-gian ini dikemukakan perkembangan revolusi hijau bidang pertanian serta im-plikasinya terhadap aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sistem perta-nian alternatif juga didiskusikan agar hasil diskusi itu memberikan gambaran menyeluruh tentang upaya pengendalian masalah lingkungan di samping upaya hukum dan mekanisme pasar. Bab kelima membicarakan instrumen-instrumen kebijaksanaan yang bisa digunakan dalam mengatasi masalah lingkungan. Bagian ini akan mencoba men-jelaskan bagaimana efek ekonomi dari instrumen ekonomi dan regulasi/hukum dalam pengendalian masalah lingkungan serta masalah-masalah yang harus diper-hatikan dalam penerapannya. Bab keenam mengetengahkan secara khusus tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan sebagai salah satu konsep penting dalam pengendalian ma-salah lingkungan. Bagian ini akan menyampaikan mengenai konsep dan prosedur dalam AMDAL, serta masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Bab ketujuh mendiskusikan bagaimana analisis ekonomi dari suatu kebi-jakan perubahan kualitas lingkungan. Kerangka dasar dalam penilaian tentang perubahan kualitas lingkungan dibahas. Di samping itu, metode yang bisa digu- nakan untuk penilaian kebijakan lingkungan juga didiskusikan dengan mengete-ngahkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bab kedelapan yang merupakan bab terakhir akan menyoroti secara khusus pembangunan berwawasan lingkungan di Indonesia. Bagian ini akan mengemuka-kan seberapa seriuskah masalah lingkungan ditangani di Indonesia, apakah lang-kah-langkah yang telah, tengah, dan akan dilakukan untuk pengendaliannya serta keberadaan institusi dan lembaga yang terlibat dalam penanganan masalah ling-kungan. Kemudian, dikemukakan pula beberapa alternatif yang harus diperhatikan agar mendorong konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan bisa dilaksa-nakan dan dikembangkan. Seiring dengan perkembangan perhatian pemerintah dan publik terhadap masalah lingkungan di Indonesia, kehadiran buku ini diharapkan akan menambah referensi di bidang ekonomi pertanian dan lingkungan. Dengan demikian, mudah-mudahan buku ini bisa menjadi literatur pelengkap untuk mata kuliah ekonomi pertanian, ekonomi sumber daya, agribisnis, ekonomi sumber daya dan lingkung-an dan mata kuliah yang terkait. Buku ini diharapkan bermanfaat pula bagi pemerhati dan peminat masalah lingkungan dan masyarakat baca pada umumnya. Tiada gading yang tak retak. Karena buku ini dipersiapkan di sela-sela kegiatan kami dalam menyelesaikan studi di La Trobe University, Melbourne, Australia, tentunya dengan kesibukan studi serta keterbatasan ilmu kami mem-berikan peluang terjadinya kekurangan dari tulisan ini. Namun, dengan persiapan lebih kurang tiga tahun ditambah dengan ketersedian literatur yang memadai serta pengalaman kami dalam menekuni Pascasarjana Diploma Spesialisasi di bidang pengelolaan sumber daya dan lingkungan di La Trobe University, serta pertemuan ilmiah lainnya, telah mendorong lahirnya inspirasi yaitu lahirnya buku ini. Lahirnya buku ini mempunyai nilai tersendiri dalam persiapannya. Sebagai buku pertama, tentunya kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan terbuka dan senang hati kami akan menampung semua kritik dan saran-saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan buku ini lebih lanjut. Akhirnya, terbitnya buku yang sederhana ini tidak terlepas dari bantuan baik moril maupun materil, langsung ataupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pertama-tama ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak perpustakaan La Trobe University, Melbourne, Australia atas bantuannya baik secara langsung maupun secara tidak langsung ketika mengadakan riset dan kajian literatur. Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada kolega kami, yaitu Ir. Suharto Tjitrohardjono; Ir. H. Muchtar Djobeng; Ir. Sudarmadji Rahardjo, MS; Ir. Idrus, Ir. Norberth Ama Ngongu; Ir. Arifuddin Sahidu, Dr. Ir. Rosiadi, Ir. Suhubdi Yasin, serta rekan-rekan dosen lainnya atas dorongan moril dan pergaulan yang kondusif bagi pengembangan akademik. Teristimewa, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih dan peng-hargaan yang tulus kepada orang tua kami H. Adjrun Ahmad, serta Hj. Siti Fatimah atas segala usaha dan perjuangannya dalam mendidik dan membesarkan kami dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Terakhir sekali, kami sampaikan penghargaan yang tulus kepada istri kami tercinta, Tri Nuryanti serta anak-anak kami tersayang; Ika Nurfitria Tauhida, Adriyan Chairul Achda, serta Dian Ilma Amalia atas segala pengorbanan dan kesabarannya mendampingi kami dalam segala suka dan duka, yang karena kesibukan-kesibukan kami telah banyak me-nyita waktu dan perhatian kami terhadap mereka. Akhirnya, semoga karya kami yang sederhana ini bisa menjadi sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, serta men-dorong lahirnya karya ilmiah yang lebih berbobot di kemudian hari bagi tanah air tercinta, Indonesia. Demikian juga penghargaan kepada penerbit AKADEMIKA PRESSINDO yang dengan senang hati menerbitkan buku ini. Kepada Allah SWT jualah kami bersyukur dan berserah diri. Mudahan-mudah apa yang kami lakukan ini mendapat ridho-Nya. Amin. Melbourne, Australia, 6 Januari 1997 Penulis, Addinul Yakin PENGANTAR EDISI REVISI Buku ini pada awalnya ditulis dan diterbitkan ketika saya masih mengikuti program pascasarjana di La Trobe University, Australia. Alhamdulillah buku yang sederhana ini mendapat sambutan yang memadai dari pembaca dan menjadi referensi di banyak perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia sehingga telah melalui dua kali cetak ulang. Namun, setelah saya menyimak kembali materi yang termuat di dalamnya, saya merasa perlu untuk menambahkan update beberapa materi penting yang belum banyak dibahas pada edisi pertama. Terlebih lagi adanya saran-saran konstruktif dari kolega-kolega pengguna buku ini sehingga menambah semangat kami untuk mengembangkan materi ini sampai memenuhi harapan pembaca. Keinginan mengembangkan materi ini semakin kuat setelah saya mem-peroleh kehormatan berpartisipasi pada Asian Public Intellectual API Fellowship Program yang didanai oleh The Nippon Foundation Jepang, yang diseleksi melalui LIPI dan panitia Internasional yang memungkinkan saya menjadi visiting reserach fellow untuk melakukan kajian tentang Kebijakan Lingkungan di dua Negara, yaitu Malaysia dan Jepang, di Institute for Environment dan Development LESTARI, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor Malaysia dari Juni November 2003, serta di Centre for South East Asian Studies CSEAS, Kyoto University, Jepang dari Januari sampai dengan Juni 2004. Ketika mengikuti Prog-ram saya berkesempatan melakukan survei literatur baru yang bisa memperkaya materi untuk buku edisi revisi ini, termasuk setelah kunjungan ke Filipina dan Queensland pada tahun 2007 yang lalu. Kami menyadari bahwa pada edisi terdahulu terdapat banyak kekurangan baik pada segi substansi maupun pada cakupan pembahasan sehingga saya me-mandang perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan materi yang termuat dalam buku ini. Buku ini akhirnya bisa menjadi buku referensi bagi peminat masalah ekonomi sumber daya dan manajemen lingkungan di perguruan tinggi. Edisi Revisi ekspansif ini telah mengalami upgrade data dan informasi yang sangat signifikan. Secara keseluruhan, edisi ini telah berkembang jauh dari sisi materi dan cakupan pembahasan, yaitu dari hanya terdiri atas delapan bab dikembangkan menjadi duabelas bab. Beberapa perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1 Dilakukan penambahan materi dan pemutakhiran data pada hampir semua bab, dan diberikan contoh dan kasus Indonesia; 2 Terdapat lima bab baru dalam edisi revisi dan upgrade ini, yaitu Ekonomi Sumber Daya Perikanan, Ekonomi Sumber Daya Kehutanan, Ekonomi Sumber Daya Pertambangan, Ekonomi Pengendalian Polusi, Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan sehingga kandungan buku menjadi lebih lengkap dan dapat memenuhi standar buku rujukan di bidang sumber daya dan lingkungan; 3 Ada dua bab yang masuk dalam edisi terdahulu, yaitu bab AMDAL dan evaluasi yang pada Edisi Revisi tidak disertakan lagi, yang selanjutnya akan diterbitkan dengan buku tersendiri; 4 Beberapa lampiran yang relevan juga disertakan dalam edisi revisi ini. Konteks pembahasan buku mencakup persoalan sumber daya alam dan lingkungan lokal, nasional Indonesia, regional, dan global. Dengan demikian, buku edisi revisi ini lebih bisa memberikan materi yang lebih memadai untuk kajian ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Secara keseluruhan, edisi revisi dan pemutakhiran data ini sudah digarap dalam lima tahun terakhir, dan dikerjakan lebih serius setelah cetakan kedua habis sejak tahun 2005, di tengah kesibukan-kesibukan lain baik sebagai dosen maupun peneliti, serta tugas tambahan dari institusi dalam rentang waktu yang bersamaan. Terima kasih kepada Saudara Sofjan Zainuddin dari penerbit Akademika Pressindo yang dengan dorongan dan kesabarannya menunggu sampai edisi revisi ini siap untuk diterbitkan. Demikian juga terima kasih kepada Saudara Drs. S. Amran Tasai, dari Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebuda-yaan Nasional yang telah menyunting buku ini. Harapan saya, kehadiran edisi revisi ini mudah-mudahan dapat meningkat-kan nilai manfaat buku ini bagi para pembaca. Meskipun telah terjadi banyak penambahan dan penyempurnaan di sana sini, sebagai manusia biasa saya yakin bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya senantiasa mengundang saran dan masukan yang membangun dari pembaca bagi penyem-purnaannya di masa mendatang. Mudah-mudahan karya ini mendapat ridho dari Allah SWT dan tercatat sebagai amalan yang baik. Mataram, 14 Pebruari 2012 Penulis xx DAFTAR ISI PENGANTAR EDISI PERTAMA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi PENGANTAR EDISI REVISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xxvii DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xxi DAFTAR KOTAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xxxiv BAB I EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 Lingkungan Sebagai Aset Ekonomi dan Sosial. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Perkembangan Perhatian Dunia Terhadap Masalah Lingkungan . . . . . 5 Fenomena Kurva Lingkungan Kuznets . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Menuju Pembangunan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan. . . . . 25 Evolusi Pembangunan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28 Tatapamong Pemerintahan bagi Pembangunan Berkelanjutan . . 44 Kajian Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . 51 Struktur Buku Ini. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58 Komentar Akhir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61 BAB II KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 Pendahuluan Aspek Penting Sumber Daya Alam. . . . . . . . . . . . . . . . . 64 Keberadaan dan Fungsi Sumber Daya Alam. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65 Macam dan Ketersediaan Sumber Daya Alam. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67 SDA yang Tidak Pernah Habis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 SDA Tidak Dapat Diperbaharui. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 SDA yang Potensial Terbarukan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69 Indikator Kelangkaan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 Indikator Fisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72 Harga Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73 Nilai Kelangkaan Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75 Biaya Penemuan Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76 Biaya Eksternal Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76 Fenomena Kelangkaan Sumber Daya Dunia dan Implikasinya . . . . . . 77 Alternatif Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . 83 Eksplorasi dan Penemuan Sumber Daya Baru . . . . . . . . . . . . . . 84 Kemajuan Teknologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 Penggunaan Sumber Daya Substitusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88 Kelangkaan, Pilihan, dan Alokasi Sumber Daya. . . . . . . . . . . . . . . . . . 90 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93 BAB III AKTIVITAS EKONOMI MANUSIA DAN DEGRADASI LINGKUNGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95 Kompleksitas Hubungan Manusia dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . 96 Konsep Ekologi Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96 Model Hubungan Manusia dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . 112 Sekilas tentang Konsep Kapasitas Daya Tampung . . . . . . . . . . . 121 Permintaan Vs Penawaran Lingkungan Masalah dan Resolusi . 126 Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . . . . 133 Eksternalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 133 Ketidakjelasan Hak-Hak Pemilikan Sumber Daya . . . . . . . . . . . 139 Keberadaan Barang Publik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 142 Keberadaan Sumber Daya Bersama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 143 Struktur Pasar yang Tidak Kompetitif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149 Kegagalan Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151 Pilihan Kebijakan Mengatasi Eksternalitas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 152 Efektivitas Peran Pemerintah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 152 Pengaturan Kelembagaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 152 Pengaturan Hak-Hak Pemilikan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . 153 Penerapan Instrumen Pasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 155 Pendekatan Sosial dan Informasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 157 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 158 xx BAB IV EFISIENSI ALOKASI SUMBER DAYA ALAM DAN ANALISIS LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 160 Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 161 Efisiensi Ekonomi Statis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 164 Efisiensi Dinamis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 168 Efisiensi Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 171 Analisis Biaya dan Benefit Bagi Kebijakan Publik . . . . . . . . . . . . . . . 178 Konsep Perbaikan Pareto Potensial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 181 Penerapan CBA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 183 Beberapa Isu Penting dalam Penerapan CBA . . . . . . . . . . . . . . . 188 Komentar Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 196 BAB V FORMULASI DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 197 Politik Ekonomi Versus Politik Ekologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 199 Desain dan Seleksi Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 204 Model Keseimbangan Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 215 Permintaan Instrumen Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 216 Penawaran Instrumen Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 218 Pembentukan Keseimbangan dan Hasil Legislasi . . . . . . . . . . . . 223 Taksonomi Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 227 Resolusi Melalui Negosiasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 230 Pendekatan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 232 Pendekatan Ekonomi atau Mekanisme Pasar . . . . . . . . . . . . . . . 247 Instrumen Berbasis Hak-Hak Pemilikan dan Penciptaan Pasar . 253 Instrumen Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 254 Evaluasi Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 Efisiensi dan Efektivitas Biaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 Pemerataan fairness, equity . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 259 Keadilan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260 Insentif Bagi Perbaikan Jangka Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260 Bisa Ditegakkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 261 Pertimbangan Moral . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 263 Kebijakan Lingkungan Global . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 263 Karakteristik Masalah Lingkungan Global . . . . . . . . . . . . . . . . . 263 Respon Kelembagaan dan Kebijakan Internasional . . . . . . . . . . 266 Pelaksanaan dan Penegakan Kebijakan Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . 273 Urgensi Penegakan Hukum dan Kebijakan Lingkungan. . . . . . . 274 Komponen-Komponen Penegakan Yang Efektif. . . . . . . . . . . . . 279 Menyoal Tentang Tingkat Kepatuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303 Ekonomi Penegakan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 307 Prospek Penerapan Kombinasi Instrumen Kebijakan Lingkungan 308 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 311 BAB VI EKONOMI SUMBER DAYA DAN PENGELOLAAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 314 Revolusi Hijau Implikasi Ekonomi dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . 316 Perkembangan Revolusi Hijau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 316 Implikasi Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 319 Implikasi Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 320 Krisis Ekologi Utama Di Bidang Pertanian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 327 Erosi Tanah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 327 Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 330 Kehilangan Keragaman Hayati . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 330 Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global . . . . . . . . . . . . . . . . . 333 Analisis Ekonomi Sumber Daya Pertanian Pangan . . . . . . . . . . . . . . . 336 Alokasi Sumber Daya Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 336 Internalisasi Dampak Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 337 Kebijakan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . 341 Instrumen Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 345 Subsidi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 351 Kombinasi Pajak dan Subsidi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 353 Kuota Input . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 353 Kuota Output . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 354 Penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan . . . . . . . . . . . . 355 Beberapa Metode Alternatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 358 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 364 BAB VII ANALISIS EKONOMI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 366 Peranan Perikanan dalam Perekonomian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 369 xx Sumber Daya Ikan Sebagai Barang Publik dan Implikasi Lingkungan 372 Analisis Ekonomi Sumber Daya Perikanan Laut . . . . . . . . . . . . . . . . . 379 Model Pertumbuhan Biomas Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 380 Efisiensi Penangkapan Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 382 Fungsi Produksi Perikanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 383 Fungsi Usaha dan Hasil the Yield-Effort Function . . . . . . . . . 385 Model Statis untuk Akses Terbuka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 387 Model Dinamis Akses Terbuka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 388 Maksimisasi Profit Statis melalui Swastanisasi . . . . . . . . . . . . . 389 Maksimisasi Profit Dinamis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 390 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . 394 Kebutuhan Pengelolaan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 395 Masalah–Masalah dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan 399 Perspektif Pengelolaan Sumber Daya Perikanan ke Depan . . . . 405 Kebijakan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . 407 Kontrol Langsung dari Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 409 Kontrol Perikanan Melalui Mekanisme Pasar . . . . . . . . . . . . . . 422 Pendekatan Sosial Model Pengelolaan Bersama . . . . . . . . . . . . . . . . 439 Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Ikan dan Pesisir dalam Konteks Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 453 Konservasi Sumber Daya Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 457 Pemanfaatan Sumber Daya Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 458 Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil . . . . . 460 Pengendalian Masalah Lingkungan Perikanan, Pesisir, dan Kelautan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 463 Kebijakan Perikanan Antarnegara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 465 Penutup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 471 BAB VIII ANALISIS EKONOMI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KEHUTANAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 474 Sumber Daya Hutan Perspektif Ekonomi dan Lingkungan . . . . . . . . 476 Fungsi Strategis Sumber Daya Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 476 Kehutanan dalam Perekonomian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 477 Deforestasi dan Degradasi Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 481 Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Hutan Berkelanjutan . . . . . . . . 494 Hak Pemilikan dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan . . . . . . 496 Konsep Pengelolaan Hutan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . 502 Instrumen Kebijakan Pengelolaan Kehutanan Berkelanjutan . . . . . . . 503 Regulasi Kehutanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 505 Tingkat Tebangan yang Diizinkan per Tahun 512 Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 513 Subsidi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 518 Sistem Deposit - Refund . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 520 Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan HPH . . . . . . . . . . . . . . 520 Kebijakan Harga Sumber Daya Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 528 Sertifikasi Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 530 Sertifikasi Produk Hutan Non-Kayu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 537 AMDAL Kehutanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 540 Metode Pembalakan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 540 Pengembangan Hutan Kemasyarakatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 543 Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 547 Pengembangan Kawasan Konservasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 549 Instrumen Pembayaran Jasa Lingkungan PJL . . . . . . . . . . . . . 550 Kehutanan dalam konteks Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development Mechanism . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 556 Kontroversi Peran Global dalam Penanganan Deforestasi . . . . 557 Kehutanan dalam Konteks Perubahan Iklim . . . . . . . . . . . . . . . 563 Keberadaan Proyek-proyek A/R dalam Konteks CDM . . . . . . . 568 Potensi Benefit Proyek A/R CDM dan Prospeknya . . . . . . . . . . 582 Analisis Ekonomi Tingkat Penebangan Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 589 Konsep Hasil Berkelanjutan Maksimum Biomas . . . . . . . . . . . . 589 Rotasi Memaksimumkan Volume Tebangan Tahunan Rata-Rata 590 Rotasi Tunggal Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 592 Rotasi Optimal Faustmann . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 593 Tingkat Penebangan Optimal untuk Hutan Komersial . . . . . . . . 597 Tingkat Penebangan Optimal Secara Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . 600 Paradigma Baru dalam Valuasi Sumber Daya Kehutanan . . . . . . . . . 601 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 605 BAB IX ANALISIS EKONOMI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 601 Pertambangan dalam Perspektif Ekonomi dan Lingkungan . . . . . . . . 604 xx Dimensi Ekonomi Aktivitas Pertambangan. . . . . . . . . . . . . . . . . 607 Dampak Lingkungan Pertambangan dan Implikasinya . . . . . . . 620 Analisis Ekonomi Pertambangan Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 633 Model Sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 635 Hukum Hotelling . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 636 Ekstraksi Optimal Kasus Tambang Tunggal . . . . . . . . . . . . . . . 638 Perubahan Teknologi Ekstraksi/Produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . 644 Ekstraksi dengan Kualitas Tambang yang Bervariasi . . . . . . . . 646 Kasus Pertambangan Monopoli . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 647 Instrumen Kebijakan Pertambangan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . 649 Kebijakan Perizinan Usaha Pertambangan . . . . . . . . . . . . . . . . . 656 AMDAL Pertambangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 658 Pajak Tambang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 664 Reklamasi Pascatambang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 668 Pengelolaan Tailing Tailing Management . . . . . . . . . . . . . . . . 672 Pemberdayaan Masyarakat Lokal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 673 Pengawasan dan Penegakan Hukum Tambang . . . . . . . . . . . . . . 675 Penghargaan Kinerja Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 677 Pertambangan Tanpa Izin Peti Vs Kebijakan Pertambangan Rakyat 679 Fenomena PETI Penyebab dan Dampaknya . . . . . . . . . . . . . . . 679 Kebijakan Pertambangan Rakyat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 682 Prospek Pengembangan Sumbe Daya Energi yang Bisa Diperbaharui Renewable Energy . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 686 Perspektif Tata Pamong Lingkungan Sektor Pertambangan ke Depan 688 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 695 BAB X EKONOMI DAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN POLUSI Pendahuluan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 697 Tipe Polusi dan Implikasi Ekonomi dan Lingkungannya . . . . . . . . . 699 Polusi dan Degradasi Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 699 Tipe dan Karakteristik Polutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 702 Lebih Jauh dengan Stok Pulutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 706 Pengendalian SP yang Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 710 Keragaan Polusi dan Limbah di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . 711 Instrumen Kebijakan Pengendalian Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 714 Pendekatan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 715 Pendekatan Insentif Ekonomi atau Berbasis Pasar . . . . . . . . 720 Pendekatan Sukarela . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 757 Implikasi Ekonomi Pengendalian Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 758 Kebijakan Pengendalian Polusi Internasional dan Global . . . . . . . . . 762 Polusi Internasional dan Teori Permainan . . . . . . . . . . . . . . . 768 Kebijakan Tarif Eksternalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 771 Izin Emisi yang Diperdagangkan secara Internasional Inter-nationally Tradable Emission Permit . . . . . . . . . . . . . . . . . 772 Mekanisme Fleksibilitas Flexibility Mechanisms. . . . . . . . 777 Pasar Sertifikat Hijau Green Certificate Market . . . . . . . . 783 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 792 BAB XI VALUASI BARANG LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 795 Estimasi dan Valuasi Barang Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 797 Kategori Perubahan Lingkungan yang Dinilai . . . . . . . . . . . 797 Konsep Valuasi Ekonomi Total Total Economic Valuation 798 Metode Valuasi Benefit Perbaikan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . 800 Metode Preferensi yang Dinyatakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 805 Metode Valuasi Kontinjen CVM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 805 Analisis Konjoin Conjoint Analysis . . . . . . . . . . . . . . . . . . 816 Metode Ranking Kontingen Contingent Ranking Method- CRM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 817 Model Pilihan Choice Model . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 823 Metode Estimasi Nilai Lingkungan dengan Nilai yang Ditunjukkan Revealed Preference Method . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 830 Metode Dosis dan Respon the Dose-Response Method . . . 830 Metode Harga Hedonik Hedonic Price Method . . . . . . . . 832 Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method . . . . . . . . . 838 Metode Prilaku Mencegah the Averting Behaviour Method 842 Tranfer Benefit Lingkungan Environmental Benefits Transfer 842 Studi Komparatif Metode Estimasi Nilai Lingkungan . . . . . . . . . . . 844 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 845 BAB XII DESENTRALISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 847 Teori Desentralisasi dan Kontrol Sumber Daya Alam . . . . . . . . . . . . 849 Urgensi Desentralisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 849 xx Teori Desentralisasi Potensial Benefit dari Alokasi Anggaran Bervariasi Antardaerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 854 Model Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam . . . . . . . . . . 856 Struktur Legal Legal Structure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 859 Pengambilan Keputusan Pemerintah Daerah . . . . . . . . . . . . 860 Faktor–Faktor Mediasi Mediating Factors . . . . . . . . . . . . 861 Pengaturan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . 862 Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan . . . 871 Desentralisasi Pengelolaan Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 876 Desentralisasi Perikanan dan Kelautan . . . . . . . . . . . . . . . . 886 Desentralisasi Usaha Pertambangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 889 Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Pertanian . . . . . . . 893 Desentralisasi Tatapamong Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sebuah Perspektif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 893 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 899 DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 901 LAMPIRAN Lampiran 1 The Rio Declaration on Environment and Development Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan . . . 975 Lampiran 2 Johannesburg Declaration on Sustainable Development Deklarasi Johannesburg tentang Pembangunan Berkelanjutan 982 Lampiran 3 UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUN 2009 . . . . . . . . 990 DAFTAR GAMBAR Gambar Interaksi antara Sistem Ekonomi dan Sistem Lingkungan . 4 Gambar Kurva Lingkungan Kuznets. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Gambar Evolusi Paradigma Lingkungandan Pembangunan. . . . . . . . 26 Gambar Interaksi antara Berbagai Pihak yang Terlibat dalam Pem-bangunan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49 Gambar Jenis-Jenis Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 Gambar Teknologi Penyokong dan Sumber Daya Substitusi . . . . . . 88 Gambar Hubungan antara Habitat Ekologi dan Manusia . . . . . . . . . . 96 Gambar Model Ekologi Budaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 114 Gambar Model Ekologi Manusia Berbasis Ekosistem . . . . . . . . . . . . 116 Gambar Model Ekologi Manusia Berbasis Aktor . . . . . . . . . . . . . . . 117 Gambar Model Sistem Ekologi Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 119 Gambar Hubungan Populasi dan Waktu dalam Kaitannya dengan Kapasitas Daya Tampung atau Daya Dukung . . . . . . . . . . . 122 Gambar Pertumbuhan Populasi Hewan dalam Setahun Dikaitkan dengan Daya Tampung atau Daya Dukung . . . . . . . . . . . . . 123 Gambar Variabel Utama dan Hubungan Sebab Akibat Homer-Dixon, 1993 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 128 Gambar Permintaan dan Penawaran Lingkungan dan Resolusi . . . . . 131 Gambar Eksternalitas dan Dampaknya terhadap Pasar . . . . . . . . . . . 139 Gambar Taksonomi Barang dan Jasa Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . 141 Gambar Sebuah Contoh Barang Konjensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 142 Gambar Dampak Penggunaan Sumber daya Bersama . . . . . . . . . . . . 147 Gambar Dampak Monopoli terhadap Efisiensi Ekonomi . . . . . . . . . 150 Gambar Kurva Permintaan Individu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 Gambar Kurva Penawaran Pilihan Produsen . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 Gambar Alokasi untuk Keuntungan Bersih Maksimum . . . . . . . . . . 166 xx Gambar Efisiensi Alokasi Sumber Daya Dinamis . . . . . . . . . . . . . 169 Gambar Konsep Biaya Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 172 Gambar Konsep Biaya Eksternal Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 173 Gambar Jumlah Output yang Diproduksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 174 Gambar Konsep Benefit dan Keinginan Membayar Marjinal . . . . . . 175 Gambar Tingkat Output untuk Efisien Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . 177 Gambar Fungsi Produksi Dukungan Politik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 220 Gambar Fungsi Biaya Dukungan Politik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 220 Gambar Biaya Kesempatan dan Penawaran Dukungan Politik oleh Seorang Individu Legislator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 221 Gambar Penawaran Dukungan Politik oleh Individu-Individu Legislator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 222 Gambar Pembentukan Suatu Keseimbangan Legislasi . . . . . . . . . . . 224 Gambar Taksonomi Instrumen Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pengendalian Lingkungan . . . . . . . . . . . . . 229 Gambar Polusi Suara dan Efisiensi Alokasi Sumber daya . . . . . . . . 230 Gambar Standar Emisi dan Hukuman Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 234 Gambar Ekonomi Penegakan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 307 Gambar Hubungan antara Sumber Daya Pertanian, Teknologi, dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 321 Gambar Kurva Biaya Marjinal dan Biaya Variable Rata-Rata . . . . . 337 Gambar Penerimaan dan Biaya Penggunaan N. . . . . . . . . . . . . . . . . . 340 Gambar Pajak dan Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . 345 Gambar Subsidi dan Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . . . . . . . . . . . 351 Gambar Siklus Masalah Degradasi Sumber Daya Perikanan dan Pesisir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 376 Gambar Hubungan antara Pertumbuhan dan Populasi Ikan . . . . . . . 381 Gambar Tangkapan Ikan yang Sustainabel dan Efisien . . . . . . . . . . . 382 Gambar Fungsi Pertumbuhan Bersih Serta Usaha dan Hasil . . . . . . . 386 Gambar Akses Terbuka dan Tingkat Usaha Penangkapan yang Me-maksimumkan Keuntungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 387 Gambar Dampak Pembatasan Alat Tangkap terhadap Biaya Pene-gakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 411 Gambar Dampak Kuota terhadap Keuntungan . . . . . . . . . . . . . . . . . 416 Gambar Dampak Kombinasi ITQ dan Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 434 Gambar Dampak Sistem Manajemen Berbasis ITQ, Pajak, dan Premi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 437 Gambar Luas Kawasan Konservasi Daratan di Indonesia 2000-2006 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 550 Gambar Kurva Pertumbuhan Stok Biomass . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 583 Gambar Kurva Pertumbuhan dan MSY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 583 Gambar Waktu Penebangan Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 592 Gambar Tingkat Penebangan Hutan Optimal Secara Sosial . . . . . . . 594 Gambar Perkembangan Total Nilai Ekspor dan Nilai Ekspor untuk 5 Lima Besar Komoditas Tambang Nonmigas Indonesia 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 618 Gambar Ekstraksi Tambang pada Kasus Dua Periode dengan Harga Tetap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 640 Gambar Rente per ton dalam Periode t adalah Jarak ab dan Rente per ton untuk Periode t+1 adalah Jarak de di mana ab 1+r = de . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 641 Gambar Harga Kurang Biaya c Meningkat antara Periode Sama dengan Tingkat Bunga r. Ini Menghasilkan Suatu Jalur Rente yang Meningkat Secara Eksponensial pada Tingkat Bunga r dalam Program Ekstraksi Optimal . . . . .. . . . . . . . . 643 Gambar Dampak Perubahan Teknologi terhadap Ekstraksi . . . . . . . . 645 Gambar Untuk Dua Periode Berturut-turut, Penerimaan Marjinal MR Pelaku Monopoli Meningkat Tingkat Bunga MRt1+r = MRt+1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 648 Gambar Faktor Penyebab, Implikasi, dan Resolusi Kebijakan bagi PETI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 681 Gambar Muatan Emisi dan Degradasi Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . 699 Gambar Emisi, Kualitas Ambient-Lingkungan Sekitar, dan Kerusakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 700 Gambar Sumber Daya Lingkungan, yang Bisa Diperbaharui, dan yang Tidak Bisa Diperbaharui . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 707 Gambar Frontier Transformasi Komoditi-Residual. . . . . . . . . . . . . 708 Gambar Fungsi Bertingkat dan Kerusakan Lingkungan . . . . . . . . . 710 Gambar Tingakat Pengendalian Polusi Optimal Secara Sosial . . . 724 Gambar Tingkat-Tingkat Output yang Optimal Secara Privat dan Secara Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 730 Gambar Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Suatu Subsidi Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 736 Gambar Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Suatu Pajak Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 738 Gambar Sistim Izin Emisi dan Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . 746 xx Gambar Hasil Kerjasama Penuh dan Nonkerjasama . . . . . . . . . . . 769 Gambar Tingkat Emisi Optimal bagi Dua Negara. . . . . . . . . . . . . . 773 Gambar Kategorisasi Nilai Ekonomi Sumber Daya dan Ling-kungan Terumbu Karang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 799 Gambar Klasifikasi Metode Valuasi Barang Lingkungan No-Market Goods . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 804 Gambar Harga Rumah dan Kualitas Udara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 835 Gambar Harga Implisit Marjinal dan Kualitas Udara . . . . . . . . . . . 835 Gambar Benefit dari Perbaikan Kualitas Udara. . . . . . . . . . . . . . . . 836 Gambar Kehilangan Kesejahteraan Akibat Sentralisasi . . . . . . . . . 855 Gambar Model Bagi Desentralisasi Pengelolaan Kehutanan yang Berhasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 858 Gambar Ragam Tingkat dan Komponen Institusi . . . . . . . . . . . . . . 863 DAFTAR TABEL Tabel Perbedaan Mendasar antara Kelima Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Tabel Tingkat-Tingkat Sustainabilitas Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . 38 Tabel Sasaran Kebijakan bagi Perwujudan Pembangunan Berkelan-jutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48 Tabel Permintaan Individu dan Agregat untuk Pengurangan Tingkat Polusi untuk Suatu Bendungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 178 Tabel Perhitungan NPV dengan Menggunakan Excel . . . . . . . . . . . . . 186 Tabel Nilai NPV pada Berbagai Tingkat Bunga . . . . . . . . . . . . . . . . . 186 Tabel Ilustrasi Perhitungan Neraca Proyek project balances . . . . . . 187 Tabel Perbandingan Dua Proyek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 187 Tabel Komparasi Tingkat Probabilitas dan Benefit Bersih Program X dan Y . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 194 Tabel Distribusi Benefit Bersih antar Kelompok Masyarakat/Daerah . 195 Tabel Tingkat Ketersediaan Data dan Informasi yang Sesuai untuk Pengambilan Keputusan di Malaysia dan Jepang . . . . . . . . . . . 214 Tabel Undang-Undang Mutakhir Terkait dengan Pengelolaan Sum-ber Daya dan Lingkungan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 241 Tabel Kisaran Hukuman dan Denda pada Berbagai Tindak Kejahatan Lingkungan dalam UU RI No. 32/2009 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 243 Tabel Daftar Instrumen Kebijakan Lingkungan Berdasarkan Insentif Ekonomi Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Perlin-dungan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 250 Tabel Ringkasan Tonggak-Tonggak Penting dalam Kebijakan Iklim Global . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 268 Tabel Pernyataan Bersama tentang Prinsip-Prinsip Panduan bagi Reformasi Otoritas Penegakan Lingkungan dalam Transisi Ekonomi di Eropa Timur, Kaukasus, dan Asia Tengah, yang Diputuskan pada 7 Oktober 2002 di Almaty, Kazakhstan . . . . . 301 xx Tabel Pendapat Petani tentang Kualitas Usahatani dan Kehidupan Mereka Sebagai Dampak dari Penerapan Intensifikasi Per-tanian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 335 Tabel PDRB Berdasarkan Harga Berlaku dari Sektor Perikanan ter-hadap Lapangan Usaha Pertanian Secara Umum 2002-2005 . . . 372 Tabel Kehilangan Ekonomi dari Penangkapan dengan Bahan Peledak dan Sedimentasi Selama 20 Tahun Juta US $ . . . . . . . . . . . . . 378 Tabel Dampak Beberapa Metode Pengendalian Sumber Daya Per-ikanan terhadap Pengelolaan Perikanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 436 Tabel Beberapa Undang-Undang dan Peraturan Perikanan Penting di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 454 Tabel Beberapa Ketentuan Pidana bagi Mereka yang Merusak Sum-ber Daya Ikan dan Lingkungannya dalam No. 31 Tahun 2004 . . 465 Tabel Perkembangan Produksi Kayu Hutan menurut Jenisnya ribu m3 di Indonesia, tahun 1995/1996 – 2006 . . . . . . . . . . . . . . . . . 478 Tabel Jumlah Ekspor Hasil Industri Kayu Olahan ribu ton dan Nilai Ekspor Hasil Industri Kayu Olahan juta dolar AS 1994-2005 . 479 Tabel Sejumlah Hak yang Berhubungan dengan Posisi yang Berbeda dalam Sistem Pengelolaan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . 497 Table Daftar Peraturan, Kebijakan, dan Program Penting bagi Penge-lolaan Sumber Daya Hutan dan Konservasi Lingkungan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 507 Tabel Produk-Produk yang Disertifikasi sampai Oktober, 2002 Menggunakan Label FSC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 539 Tabel Perkembangan Luas Reboisasi, Rehabilitasi Lahan, dan Reha-bilitasi Hutan Bakau di Indonesia ha Tahun 2002-2006 . . . . . 548 Tabel Potensi Benefit dan Output Kawasan Hutan dan Alternatif Metode Pengukuran atau Estimasinya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 597 Tabel Produksi Tahunan Tahun Kalender Menurut Jenis Bahan Tambang di Indonesia Tahun 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 610 Tabel Pengadaan dan Penggunaan Menurut Jenis Tambang non-Migas di Indonesia 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 611 Tabel Perkembangan Neraca Energi Seluruhnya di Indonesia Terajoule Periode 2001-2005 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 615 Tabel Nilai Output Berbagai Jenis Bahan Tambang Non-Migas di Indonesia tahun 2003-2007 jutaan rupiah . . . . . . . . . . . . . . . . 616 Tabel Nilai Output, Biaya Antara dan Nilai Tambah Perusahaan Pertambangan Migas dan Non-Migas di Indonesia 2003-2007. . 617 Tabel Besar dan persentase total biaya pemulihan/tata lingkungan serta total iuran pertambangan terhadap total nilai output pertambangan Non Migas 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 619 Tabel Potensi Dampak Lingkungan dari Aktivitas Pertambangan . . . 623 Tabel Potensi Dampak Lingkungan pada Berbagai Tahap Pelaksana-an Usaha Pertambangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 624 Tabel Ragam Masalah Lingkungan dan Masalah Sosial dalam Berbagai Jenis dan Tipe Tambang di Indonesia . . . . . . . . . . . . 627 Tabel Estimasi Biaya dan Benefit Tahunan Kegiatan Pertambangan di Indonesia jutaan US$ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 630 Tabel Undang-Undang dan Regulasi terkait Bidang Pertambangan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 653 Tabel Isu-Isu Lingkungan Pertambangan serta Rekomendasi Kebi-jakan Penanganan Jangka Pendek dan Jangka Panjang . . . . . . . 655 Tabel Pembayaran Pajak dan Royalti PT NNT 2006-2007 . . . . . . . . . 667 Tabel Predikat PROPER bagi Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 678 Tabel Kategorisasi Instrumen Kebijakan Bagi Pengembangan Energi yang Bisa Diperbaharui . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 688 Tabel Proporsi Beban Emisi dari Kendaraan Bermotor per Kapita kg/kapita/tahun dan per PDB 2000-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . 712 Tabel Perkembangan Standar Emisi atau Polusi di Malaysia . . . . . . . 715 Tabel Undang-Undang, Peraturan, dan Keputusan Pemerintah dalam Pengendalian Berbagai Tipe Polusi di Indonesia . . . . . . . . . . . . 718 Tabel Beberapa Pro dan Kontra tentang Izin yang Diperdagangkan Vs Pajak Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 752 Tabel Nilai dari Bukan Pengguna Langsung dari beberapa Kategori Benefit Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 803 Tabel Kelebihan dan Kelemahan Kelima Metode Penentuan Nilai WTP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 811 Tabel Pendekatan-Pendekatan dalam SPEM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 825 Tabel Perbandingan Isi dan Struktur informasi dalam CVM dan SCM 826 Tabel Perbandingan antar Metode Valuasi Ekonomi Barang Ling-kungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 844 Tabel Isu-Isu Lingkungan dan Organisasi Pemerintah . . . . . . . . . . . . . 864 Tabel Beberapa Poin Penting dalam UU Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 mengenai Pengaturan Kewenangan Pusat dan Daerah Khususnya dalam mASALAH Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 870 xx Tabel Beberapa Poin Penting dalam UU RI No. 33 Tahun 2004 ten-tang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerin-tah Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 874 Tabel Komposisi Pembagian Penerimaan Negara dari Sumber Daya hutan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pro-pinsi/Kabupaten/Kota . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 881 Tabel Sumber Penerimaan Pemerintah dari Pertambangan serta Per-imbangan Bagi Hasil antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Menurut UU 33/2004 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 891 DAFTAR KOTAK Kotak Beberapa Prinsip Deklarasi Rio 1992 yang berkaitan dengan kewajiban negara untuk mewujudkan pembangunan berke-lanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46 Kotak Tragedi Sumber daya Bersama Kasus Ancaman Kepu-nahan Rusa di Kawasan Pegunungan Tambora, Pulau Sumbawa, NTB, Indonesia . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 145 Kotak Poin-poin Penting yang Terkait dengan Sanksi Adminis-tratif Bagi Pelanggaran Terhadap Izin Lingkungan . . . . . . 245 Kotak Poin-Poin Penting tentang Instrumen Ekonomi Ling-kungan Hidup Yang termaktub dalam UU No. 32/2009 Paragraf 8 Pasal 42 dan 43 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 252 Kotak Peran Masyarakat dalam Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU 32/2009 yang tertuang pada Bab XI, Pasal 70.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 255 Kotak Tiga Mekanisme Fleksibel dalam Protokol Kyoto . . . . . . . 269 Kotak Sejarah Singkat Intensifikasi Pertanian Pangan di Indonesia 318 Kotak Problema Nitrat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 331 Kotak Ketentuan Wajib Usaha dan/atau Kegiatan Pengelolaan Perikanan Terkait dengan Kebijakan Kontrol Langsung Pemerintah dalam UU No. 31/2004 Tentang Perikanan . . . 410 Kotak Butir-Butir Penting dalam Kebijakan Konservasi Sumber Daya Ikan di Indonesia PP 60/2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 459 Kotak Ragam Fungsi Sumber Daya Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 476 Kotak Kasus Degradasi Sumber Daya Hutan pada Kawasan Gunung Rinjani, Lombok . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 483 Kotak Lima Tahap Proses Sertifikasi Hutan Indonesia oleh LEI . . 533 Kotak Perkembangan Status Aktivitas Proyek CDM . . . . . . . . . . . 580 xx Kotak Beberapa Kewajiban Pemegang IUP dan IUPK menurut UU 04/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara . 657 Kotak Potensi Pendapatan Negara dan Daerah dari Pertambangan Mineral dan Batubara sesuai dengan UU No. 4/2009 . . . . . 666 Kotak Penutupan Tambang dan Reklamasi pada Pertambangan Emas Kelian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 670 Kotak Sanksi Administratif Hukuman Pidana Pelanggaran Keten-tuan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 . . . . . . . . . . 676 Kotak Poin-Poin Penting Tentang Kebijakan Pertambangan Rak-yat Dalam Uu 4/2009 Pasal 66-73 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 685 ... The Contingent Valuation Method CVM analysis is used to determine the willingness to pay WTP from the community [11]. This analysis is an approach based on a survey by knowing the willingness to pay directly from respondents. ...Watersheds has essential functions in human life and other living things that include hydrological and ecological functions. However, the number of critical watershed conditions are increasing and resulting in the degradation of the watershed function. The number of critical watersheds according to the 2009 forestry ministerial decree is 108 watersheds including Garang watershed. The landscape degradation of the upper areas will significantly affect hydrological conditions in downstream areas. Payment for environmental services PES is one of the alternatives of watershed management that combines interests in the upstream - downstream watersheds, especially in the form of water distribution. This study aims to identify important factors or criteria needed, especially related to the water environment services as a part of the integrated watershed management. The qualitative and quantitative method was used in this study with descriptive and CVM analysis used through the review literature, interview and survey. The analysis identifies important factors for PES in a sustainable watershed management which include its context, actors, financing systems, operations, and monitoring evaluation. The study also shows that some factors need improvement such as context local regulation, actors public understanding of the PES mechanism, operation planning design, and low willingness to pay for PES implementation in Garang watershed. By properly defining the criteria of PES, watershed management can be managed in a way that the upper and downstream areas can be linked in an integrated way.... Method of travel expenses Travel Cost Method was performed using the information about the amount of money or costs incurred and time spent to reach a place of recreation for estimating the value of the benefits of the change effort the environmental quality of recreational areas visited Yakin, 1997. In addition to the costs incurred by tourists there are also factors that can affect the number of tourists to pay a visit to an attraction that is the length of time it takes to travel from their homes to the attraction. ... Endah SaptutyningsihRini SelvianaEcotourism, as an alternative tourism, involves visiting natural areas in order to learn, to study or to carry out activities environmentally friendly, that is a tourism based on the nature experience which enables the economic and social development of local communities. Ecotourism encourages rural economics and provides benefits to income and employment generation. It is considered as an alternative for enhancing rural lifestyle and for leading positive changes in the distribution of income. One of the area which has ecotourism site in Indonesia is Karangkamulyan site, Ciamis District of West Java. There is a tourist attraction that not only offers natural beauty, history and cool atmosphere, it also serves as a place of education and research on the history in the field of archeology. This attraction should receive special attention from the local government so that the tourists and local people also get the benefits. Ecotourism can be classified as possessing public goods-type characteristics, and as such, welfare benefit estimates must utilize non-market valuation techniques. This study employs the travel cost method and contingent valuation method. Travel cost and contingent valuation methods are applied to the problem of estimating the potential consumer surplus available to tourists from ecotourism in Ciamis. The results are compared with contingent valuation analysis of willingness-to-pay of tourists in their current trip to ecotourism sites of Ciamis. The result of travel cost method indicates that tourists' average travel cost is estimated at no more than one hundred thousand rupiahs. The contingent valuation method concludes that the tourists' average willingness to pay in their trip to ecotourism sites of Ciamis is are about IDR 6,800 in average.... Natural resources for energy supply such as oil, natural gas, uranium and coal can be classified as non renewable resources due to their natural production process is slower that their total utilization rate [14]. The coal resource in East Kalimantan exists in the surface of the soil so that mining technology used is open pit mining [15]. ...Lutfhan Hadi Priambodo Mukhamad Najibp>Perkembangan era modern dan peningkatan Produk Domestik Bruto PDB per kapita mengubah perilaku konsumsi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia menyadari pentingnya hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran organik. Kenaikan biaya produksi sebagai akibat dari peningkatan kualitas produk menyebabkan harga jual sayuran organik di pasaran meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen yang melakukan pembelian sayuran organik dengan menggunakan analisis deskriptif, menghitung nilai kesediaan membayar WTP konsumen dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method CVM, dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar menggunakan Structural Equation Modelling SEM dengan LISREL. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata WTP untuk kol sebesar Rp 18 738, selada sebesar Rp brokoli sebesar Rp 40 250, pakchoy sebesar Rp 24 368 dan wortel sebesar Rp 19 820. Sikap dan hambatan berpengaruh signifikan pada WTP sedangkan Socio Economic Status SES tidak memiliki pengaruh signifikan. Kata kunci CVM, sayuran organik, SEM, WTP Addinul YakinABSTRAK Hutan di kawasan ASEAN mempunyai peranan vital bagi pembanguan sosial, ekonomi dan ekologis kawasan dan global. Namun demikian, kawasan ini menghadapi tekanan yang besar akibat deforestasi dan degradasin hutan yang masih mengkhawatirkan. Upaya-upaya kolektif secara internasional dan regional telah berkembang dengan lahirnya Protokol Kyoto dengan Mekanisme Pembangunan Bersih CDM pada 1997 di bawah UNFCCC. Proyek-proyek aforestasi dan reforestasi A/R CDM dan REDD+ dapat menyediakan ragam benefit bagi negara-negara ASEAN kalau berpartisipasi baik dalam pasar timber maupun pasar karbon. Secara kolektif, negara-negara ASEAN telah mengembangkan serangkain kebijakan baik penguatan kelembagaan internal ASEAN antara lain ASEAN Multi-Sectoral Framework on Climate Change Agriculture and Forestry Towards Food Security AFCC, the Forest Monitoring for Action-FORMA dibawah the Center for Global Development CGD, serta memperkuat inteaksi yang positif dengan the United Nation Forum on Forests UNFF ASEAN antara lain dengan terbentuknya Caucus on Forestry di bawah the UNFF, serta mengoptimalkan pemanfaatan mekanisme multilateral dan bilateral yang tersedia dalam menyiapkan, melaksanakan, serta perwujudan pembayaran karbon dalam konteks REDD+. Dengan skenario menghindari deforestasi sebesar 50 % dengan harga US$ 5 per ton CO 2 , kawasan ASEAN akan memperoleh sebesar US$ juta 96% dari 10 negara dengan potensi REDD+ tertinggi. Estimasi pembiayaan dari alokasi global tahun 2010-2012, negara-negara ASEAN akan memperoleh pembiayaan sebesar US$ 701,70 juta, di mana US$527,88 juta 75,23 % dialokasikan untuk Indonesia berasal dari mekanisme multilateral dan bilateral. Hasil kajian yang ada tentang potensial benefit ekonomi dan lingkungan dari kebijakan dan program terkait REDD, termasuk potensi penerapan instrumen karbon cukup prospektif, tetapi masih harus terus dikaji terutama terkait dengan kelayakan implementasinya. Selain itu, ragam tantangan baik tataran internasional, regional, dan tingkat pelaksana, misalnya kontroversi internasional tentang faktor penyebab pemanasan global, kelayakan program A/R CDM, kompleksitas data dan informasi terkait, keberadaan CER, serta hak pemilik lahan kecil dalam menikmati benefit karbon, harus terus diupayakan jalan keluarnya bagi pencapaian tujuan pengelolaan hutan berkelanjutan. Kata Kunci deforestasi, perubahan iklim, pemanasan global, aforestasi, reforestasi, mekanisme pembangunan bersih CDM, pasar karbon, protokol AsnilKooswardhono MudikdjoSoedodo HardjoamidjojoAhyar IsmailThis study aims to formulate policies to preserve environment resources functions related to the use of lake. Descriptive method with survey techniques through observation is used to achieve those objectives, in-depth interviews with those who under­stand the problem. Analysis of the data is done through three lines of activity simultaneously, which are data reduction, data presentation, and Development Mechanism................................ Kehutanan Dalam Konteks Mekanisme Pembangunan BersihKehutanan dalam konteks Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development Mechanism.................................. 556Green Certificate Market. Pasar Sertifikat HijauPasar Sertifikat Hijau Green Certificate Market........ 783Contingent Ranking MethodCRM........................................ Metode Ranking KontingenMetode Ranking Kontingen Contingent Ranking MethodCRM.......................................... 817Revealed Preference MethodMetode Estimasi Nilai Lingkungan Dengan Nilai Yang DitunjukkanMetode Estimasi Nilai Lingkungan dengan Nilai yang Ditunjukkan Revealed Preference Method............................. 830Metode . Harga HedonikMetode Harga Hedonik Hedonic Price Method........ 832UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUNLampiran 3 UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUN 2009........ 990Gambar Pertumbuhan Populasi Hewan dalam Setahun Dikaitkan dengan Daya Tampung........... Atau Daya DukungGambar Pertumbuhan Populasi Hewan dalam Setahun Dikaitkan dengan Daya Tampung atau Daya Dukung............. 123Tabel Perbedaan Mendasar antara Kelima Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam PembangunanDaftar Tabel..................... Xxxiiixxxiii DAFTAR TABEL Tabel Perbedaan Mendasar antara Kelima Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan....................... 30Beberapa Poin Penting dalam UU Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 mengenai Pengaturan Kewenangan Pusat dan Daerah Khususnya dalam mASALAH Pengelolaan Sumber Daya Alam.......................... Dan LingkunganTabel Beberapa Poin Penting dalam UU Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 mengenai Pengaturan Kewenangan Pusat dan Daerah Khususnya dalam mASALAH Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan............................ 870 DAFTAR KOTAK Kotak Masyarakat dalam Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU 32Xi Yang Tertuang Pada BabPeran Masyarakat dalam Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU 32/2009 yang tertuang pada Bab XI, Pasal 70................................... 255 Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Oleh Alam S. 2 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 10 Ba b Koperasi Bab 10 Koperasi EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 3 Bab 10 Koperasi Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu ● menjelaskan pengertian landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi, ● menjelaskan jenis dan peran koperasi, ● menjelaskan organisasi dan pengelolaan koperasi, ● menjelaskan prosedur pendirian dan usaha pengembangan koperasi, ● menjelaskan koperasi sekolah, dan ● menghitung pembagian Surplus Hasil Usaha. Nilai dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah jujur, toleransi, demokratis, bersahabat, komunikatif, cinta damai, dan gemar membaca. • Koperasi • Anggaran rumah Kata tangga Kunc • Selisih hasil usaha i • Anggaran dasar • Rapat anggota • Koperasi sekolah • Pengurus koperasi sekolah • Pengawas koperasi sekolah 4 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi A. Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi 1. Pengertian Koperasi Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. 5 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Landasan Pancasila dan UUD 1945 Prinsip a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis. c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi. d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen. e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi. f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati Bab 10 Koperasi Tujuan Asas Kekeluargaan KOPERA SI Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan Nilai berkeadilan. • Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian. • Nilai yang diyakini anggota koperasi, yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain. 6 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 B. Jenis dan Peran Koperasi 1. Jenis Koperasi  Koperasi Konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan.  Koperasi Produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan Bab 10 Koperasi 7 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi  Koperasi Jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan pinjam  Koperasi Simpan Pinjam Menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota. Cipaganti adalah salah satu contoh koperasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa 8 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi 2. Peran Koperasi Berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-seorang. 9 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi C. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi 1. Organisasi Koperasi  Struktur Internal Rapat Anggota Pengurus Pengelola Garis pertanggungjawaban Garis perintah Pengawas 10 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1  Struktur Esternal Bab 10 Koperasi Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koper asi Primer Koper asi Primer Koper asi Primer Koper asi Primer Anggota Koperasi Primer Koper asi Primer 11 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi  Modal Koperasi Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. Selain itu, modal koperasi juga berasal dari 1. Hibah 2. Modal penyertaan 3. Modal pinjaman dari anggota 4. Sumber lain yang sah 12 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi 2. Pengelolaan Koperasi  Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.  Pengurus Koperasi Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi pada saat rapat anggota.  Pengawas Koperasi Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota. Pengawas diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. 13 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi D. Prosedur Pendirian dan Usaha Pengembangan Koperasi 1. Prosedur Pendirian Koperasi Rapat pembentukan koperasi Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris. Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh menteri. 14 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kehidupan  KesadaranKoperasi berkoperasi  Pengetahuan dan keterampilan pengurus  Modal  Peran pemerintah 3. Usaha Pengembangan Koperasi  Memberikan penyuluhan tentang koperasi  Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus  Meningkatkan permodalan koperasi 15 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi E. Koperasi Sekolah Ciri-ciri koperasi  Koperasi sekolah diakui dan didirikan oleh sekolah pemerintah melalui surat keputusan dari beberapa menteri  Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau keluar dari sekolah  Penyelenggaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran  Sarana bagi siswa untuk mengembangkan diri sebagai makhluk intelektual dan sosial  Jika memungkinkan, anggota dan pengurus 16 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi F. Selisih Hasil Usaha dan Dana Cadangan 1. Pengertian SHU adalah surplus hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha. 17 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi SHU disisihkan terlebih dahulu untuk dana cadangan. Sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk  Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota.  Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki.  Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, dan karyawan.  Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban lainnya; dan/atau penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 18 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi  Jika hasil usaha defisit, koperasi dapat menggunakan dana cadangan berdasarkan Rapat Anggota.  Jika dana cadangan tidak cukup, defisit diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja koperasi pada tahun berikutnya.  Jika defisit hasil usaha terjadi pada koperasi simpan pinjam, anggota wajib menyetor tambahan sertifikat modal koperasi.  Koperasi harus menyisihkan surplus hasil usaha untuk dana cadangan paling sedikit 20% dari nilai sertifikat modal koperasi. 19 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi SHU koperasi terdiri atas  Surplus Hasil Usaha atas jasa modalini mencerminkan anggota sebagai Pembagian pemilik sekaligus pengguna, karena jasa atas modal tetap diterima dari koperasi sepanjang koperasi menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.  Surplus Hasil Usaha atas jasa usahaini menegaskan bahwa anggota Pembagian koperasi adalah sebagai pemilik dan pengguna atau pelanggan koperasi. 20 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi Prinsip-Prinsip Pembagian SHU  SHU bersumber dari anggota.  Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki.  SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.  Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.  SHU anggota dibayar secara tunai. 21 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi Good Job!

download buku ekonomi alam s pdf